Prahara Partai Golkar
Priyo Terperanjat Dengar Dugaan Rekaman Nurdin Halid Arahkan Peserta Munas Pilih Ical
"Kalau benar seperti itu. Menciderai, sampai di ubun-ubun kita," kata Priyo di Hotel Laguna, Bali, Senin (1/12/2014).
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Bakal Calon Ketua Umum Golkar Priyo Budi Santoso mengaku terperanjat dengan adanya dugaan rekaman Nurdin Halid.
Ia melihat adanya pemberitaan di media massa seputar dugaan rekaman tersebut. [BACA: Beredar, Rekaman Diduga Nurdin Halid Arahkan Peserta Munas Pilih Ical].
"Kalau benar seperti itu. Menciderai, sampai di ubun-ubun kita," kata Priyo di Hotel Laguna, Bali, Senin (1/12/2014).
Ia mendengar Munas IX Golkar telah diskenariokan dengan memaksa perubahan tata tertib. Hal itu dinilai Priyo sebagai cara yang licik.
"Saya punya hati, karena ini betul-betul jauh dari tradisi Partai Golkar yang kita rawat, fatsun, dan sopan santun," ungkapnya.
Menurutnya, sejumlah Ketua DPD Golkar juga mengeluhkan adanya skenario tersebut. Namun, mereka khawatir diintimidasi. [BACA JUGA: Skenario Terselubung Munas Golkar].
"Banyak ketua DPD, menangis, kalau ada suara sedikit, ada tangan kekar, ini memprihatinkan kita," imbuhnya.
Priyo juga mengaku haknya sebagai peserta Munas dirampas. Sehingga ia tidak bisa hadir di lokasi Munas, di Hotel Westin, Bali. Padahal, ia mengaku siap bertarung dengan Ical memperebutkan kursi ketua umum Golkar.
"Cacing pun diinjak pasti menggeliat. (Munas) ini dihadiri ketua umum parpol, ini jadi malapetaka Golkar, saya sedih, maaf saya katakan Ical dapat dikenang sebagai ketum paling buruk sepanjang sejarah Golkar," ungkapnya.