Kamis, 2 Oktober 2025

Kenaikan Harga BBM

Dulu Menolak, Ini Alasan PDIP Setuju Harga BBM Naik

Dulu fraksi PDIP menolak kenaikan harga BBM karena argumentasinya, substansi argumentasinya bisa kita patahkan melalui buku putih

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Alasan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menolak kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono selama 10 tahun hanya lantaran tak setuju dengan argumentasi pemerintah.

"Dulu fraksi PDIP menolak kenaikan harga BBM karena argumentasinya, substansi argumentasinya bisa kita patahkan melalui buku putih," kata Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto usai rapat internal di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Kini, Fraksi PDIP di DPR berubah 180 derajat memutuskan mendukung kebijakan pemerintahan Joko Widodo. Sikap partai berlambang banteng tersebut mendukung kebijakan pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi.

"Sikap resmi PDI Perjuangan akan diluncurkan melalui buku putih lagi. Sekarang sedang dicetak, dua hari lagi jadi. Isinya yang sudah kami jelasin," kata Bambang.

Bambang menjelaskan, isi putih itu bukan revisi dari buku putih sebelumnya. Melainkan argumentasi hasil riset fraksi PDIP

"Kita menghitung dengan cara kita," kata Bambang.

Dirinya menjelaskan, didalamnya tertuang bahwa langkah menaikkan harga BBM merupakan langkah logis untuk menutup defisit anggaran. Saat ini, negara punya defisit anggaran sebesar Rp 108 triliun dalam APBN.

Defisit itu berusaha diatasi dengan cara menambahkan sisa anggaran sebesar Rp 10 triliun. Penghematan juga dilakukan. Namun demikian, itu semua masih belum bisa menutup sepenuhnya defisit anggaran.

Menurutnya, untuk menutup defisit anggaran tersebut, pemerintahan menempuh cara menaikkan harga BBM bersubsidi. Selain menaikkan harga BBM, pemerintah juga akan berutang.

"Masih kurang. Kita pakai UU Nomor 17 (UU Keuangan Negara). Utang lagi di tahun 2014 ini,"‎ kata Bambang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved