Sabtu, 4 Oktober 2025

Prahara Partai Golkar

Agun: Ketua Umum Golkar Jangan Lebih Tua dari Jokowi

"Jadi butuh pemimpin fresh muda yang punya daya tarik dan gaya kepemimpinan yang baik," kata Agun.

Tribunnews/Herudin
Politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung (kiri) bersama Zainudin Amali (tiga kiri), Airlangga Hartarto (tengah), Agun Gunanjar (tiga kanan), Hajriyanto Y Thohari (dua kanan), dan Melchias Marcus Mekeng (kanan) menghadiri silaturahim 50 tahun dan menyongsong Munas IX Partai Golkar, di Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2014). Kegiatan yang mengangkat tema Mewujudkan Visi 2045 Melalui Regenerasi Kepemimpinan Partai Gokar tersebut sebagai ajang silaturahmi serta menyiapkan regenerasi untuk lebih memajukan partai berlambang pohon beringin itu. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Golkar, Agun Gunandjar, mengatakan sebaiknya Ketua Umum Partai Golkar periode 2015-2020 tidak lebih tua dari Presiden Joko Widodo.

"Ketua umum tua bagaimana? Masak lebih tua dari presiden Jokowi. Kalau ketua umum sudah tua lima tahun lagi jangan mimpi jadi capres," ujar Agun di Restoran Horapa, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014).

Menurut Agun, butuh penyegaran baru untuk mengisi posisi ketua umum. Dengan calon ketua umum yang tergolong muda, mampu meningkatkan popularitas partai Golkar.

"Jadi butuh pemimpin fresh muda yang punya daya tarik dan gaya kepemimpinan yang baik," kata Agun.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Pelita Harapan, Emrus ada cara yang bisa ditempuh untuk menyelamatkan Golkar, yaitu Ical menarik diri dari persaingan memperebutkan kursi kursi ketua umum. Sebab, ia menilai Golkar butuh branding baru lantaran pencapaian partai Golkar yang kurang menonjol.

"Ya lebih baik membangun branding baru," tutur Emrus.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved