Senin, 6 Oktober 2025

Komnas PA: Kejahatan Seksual Anak Sudah Darurat Tingkat Nasional

pihaknya berharap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise tegas

Warta Kota/Mohamad Yusuf
Ketua Komas PA, Arist Merdeka Sirait (kiri) dan FI (17) (tengah) siswa kelas III SMP, warga Bekasi, yang diperkosa oleh ayah tirinya sendiri, HS (40) saat melapor di Kantor Komnas PA, Jalan TB Simatupang No 33, Pasarrebo, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2014) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan kasus kejahatan seksual terhadap anak pada saat ini sudah sangat darurat.

"Ini sudah darurat tingkat nasional," kata Arist Merdeka Sirait di Jakarta, Senin(27/10/2014).

Untuk itu, ia berharap pemerintah memprioritaskan berbagai program yang bertujuan untuk menghapuskan kasus kejahatan seksual terhadap anak. "Pemeritah harus berani, harus tegas, untuk menghapuskan kasus kejahatan seksual terhadap anak, karena ini statusnya sudah darurat," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya berharap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise dapat bertindak tegas dalam kasus kejahatan seksual terhadap anak.

"Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak harus punya 'gigi' dalam menuntaskan kasus ini," katanya.

Ia menambahkan, Komnas PA akan menggelar Deklarasi Indonesia Satu dalam Menentang Kejahatan Seksual Terhadap Anak.
"Rencananya akan berlangsung pada tanggal 2 November di Bundaran HI," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya juga akan mengundang Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise.

"Kami mengharapkan Menteri Yohana yang baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo dapat hadir," katanya.

Acara tersebut, kata dia, digelar untuk meningkatkan komitmen seluruh pihak dalam menghapuskan kejahatan seksual terrhadap anak.

Sementara itu, Yohana Susana Yembise merupakan dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua dan adalah perempuan Papua pertama yang diberi gelar guru besar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai profesor doktor bidang silabus desain dan material development.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved