Popong: Kalau Nggak Siap Jangan Masuk Politik Atuh
Rapat paripurna ke-2 DPR dimulai kembali pada Kamis (2/10/2014), dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.
Setelah Karding berhasil dibungkam oleh Popong, anggota DPR dari fraksi PKB, Ana Maulana kemudian mengambil alih mimbar yang ada di muka ruangan.
Tanpa meminta izin dari pimpinan rapat, Ana lalu menyampaikan keberatannya pada Popong, cuma karena anggota DPR asal Jawa Barat itu tidak mengucapkan "rapat konsultasi ditutup."
Ana mengaku punya rekaman rapat tersebut, ia lalu menunjukan para peserta rapat USB flask drive atau USB tempat ia menyimpan data tersebut.
"Saya minta rekaman ini diputar," kata Ana.
Namun Popong bersikeras bahwa Ana tidak bisa melakukan hal itu, dan mengingatkan bahwa sekarang agendanya adalah mendengarkan pemaparan dari tiap fraksi tentang usulan nama Ketua DPR, dan empat orang wakil nya.
Akan tetapi Ana tidak bergeming dengan pernyataan Popong, ia terus saja menyampaikan keberatannya itu dengan nada tinggi.
Tak ayal lagi aksi Ana memicu dukungan dari anggota DPR asal PDIP yang memang tidak setuju pemilihan pimpinan DPR dilakukan melalui voting sesuai Undang-Undang (UU), MPR, DPR, DPD dan DPRD, dan berharap sidang dilanjutkan pada pagi hari. Mereka lalu mendekati meja Popong, sembari berteriak-teriak dan menunjuk-nunjuk perempuan tersebut.
mendekati meja Pipiberteriak-teriak sembari menunjuk-nunjuk Popong. Mereka adalah Masington Pasaribu yang baru kali itu dilantik menjadi anggota DPR, pengacara kondang Henry Yosodiningrat dan Aria Bima.
Suasana di dalam ruangan pun makin ricuh ketika anggota DPR pembela Popong berteriak-teriak mengecam tindakan PDIP itu.
Popong tetap tidak bergeming. Ia tetap bertahan dengan pendiriannya bahwa rekaman Ana itu tidak bisa diputar, karena mayoritas anggota DPR sudah bersepakat melanjutkan rapat.
Aksi kader PDIP yang memaki-maki Popong akhirnya berujung sia-sia, karena rapat tetap dilanjutkan denga agenda pemaparan dari setiap fraksi.
Popong kepada wartawan usai sidang mengatakan bahwa ia tidak merasa ketakutan saat disambangi oleh belasan kader PDIP, dan dimaki-maki.
Istri mantan Wali Kota Bandung, Otje Djundjunan itu mengaku sudah lima kali lolos ke Senayan, dan sudah terbiasa dengan situasi rapat di DPR.
"Eta (red: itu) mah biasa, kalau kita terjun ke dunia politik harus siap mental, harus all out, dan kalau nggak siap jangan masuk ke dalam politik atuh," kata Popong dengan logat Sunda nya yang khas.
Kalau pun ada yang menuding ia tidak demokratis karena tidak mengindahkan interupsi dari kubu penentang UU MD3, ia mengaku tidak peduli asalkan rapat nya bisa berjalan sesuai undang-undang.
"Saya tukang mimpin rapat di mana-mana, sarua (red: sama)," jelasnya.
Saat diminta menanggapi jalannya sidang yang penuh kericuhan itu, Popong menganggap hal itu sebagai sesuatu hal yang positif.
"Harus begitu kan, kalau sidangnya damai, kan nggak lucu," tandasnya. (NURMULIA REKSO PURNOMO).