Sabtu, 4 Oktober 2025

Pengamat: Tidak Masalah Wakil Menteri Ditiadakan

Aviliani berpandangan bahwa dengan pemilihan menteri yang tepat, maka masalah koordinasi di kementerian bisa berjalan baik.

Editor: Rendy Sadikin
Tribunnews/Dany Permana
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla memberikan keterangan pada wartawan terkait struktur dan porsi kabinetnya mendatang, di Rumah Transisi Jokowi-JK, di Jakarta Pusat, Senin (15/9/2014). Rencananya struktur kabinet Jokowi-JK akan diisi 34 kementerian dengan porsi menterinya 18 orang dari kalangan profesional dan 16 orang lainnya kalangan profesional dari partai politik. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Aviliani menilai, langkah presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK yang hanya mempertahankan satu wakil menteri dalam kabinetnya bukan suatu masalah.

"Menurut saya tidak masalah tidak ada wakil menteri, yang penting dapat memilih menteri yang mengerti masalah dan dapat menyelesaikan masalah," ujar Aviliani kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (16/9/2014).

Terkait masalah koordinasi, Aviliani berpandangan bahwa dengan pemilihan menteri yang tepat, maka masalah koordinasi di kementerian bisa berjalan baik.

Sementara itu, mengenai mekanisme kerja dan koordinasi antar kementerian, peran Menteri Koordinator haruslah maksimal.

Sebelumnya, Jokowi-JK mengumumkan draf kabinetnya yang tetap memakai 34 kementerian seperti Kabinet Indonesia Bersatu II (KIB II). Adapun posisi wakil menteri dihapus, kecuali di kementrian luar negeri.

Saat ini, di KIB II yang mempunyai wakil menteri mayoritas kementrian ekonomi, seperti menteri perdagangan, menteri pertanian, menteri perhubungan, menteri ESDM, bahkan menteri keuangan mempunyai dua wakil menteri.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved