Korupsi Haji
SDA: Ada Kuota Khusus dari Arab Saudi untuk Instansi Pemerintah
Suryadharma Ali memberikan penjelasan mengenai masalah haji yang melilitnya kini menjadi tersangka.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suryadharma Ali memberikan penjelasan mengenai masalah haji yang melilitnya kini menjadi tersangka. Mulai kunjungan yang membawa sejumlah kolega hingga dana haji yang terkumpul dari masyarakat.
Dikatakannya pemberangkatan dirinya bersama sejumlah kolega dan keluarga dekatnya tidak memotong jatah kuota haji yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada pemerintah Indonesia.
"Jadi tidak memotong sama sekali, itu intinya. Jadi memang ada sejumlah kuota yang disediakan oleh kedutaan Saudi Arabia untuk sejumlah instansi pemerintah, tidak lain maksudnya menjaga hubungan pemerintah Saudi Arabia dengan Indonesia. Jadi sama sekali tidak mengganggu," ungkap SDA di kediaman pribadinya, Jalan Jaya Mandal VII, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014).
Dikatakannya yang menentukan orang-orang yang bisa berangkat melalui kuota khusus di luar yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi tersebut adalah Menteri Agama. Hal tersebut pun tertuang dalam undang-undang.
"Itu hak prerogatif, itu ada pada menteri. Itu ada pada undang-undangnya juga. Dari sisi undang-undang sudah dipertimbangkan. Tapi kan intepretasi dan logika bisa berbeda," ujarnya.
Informasi lain yang dihimpun Tribunnews, memang sejumlah politisi PPP yang saat itu berangkat haji yang kebetulan satu rombongan dengan menteri agama keberangkatannya tidak menggunakan uang negara. Mereka berangkat menggunakan biro perjalanan haji PT Al Amin Universal dan biro perjalanan lainnya. Tidak direncanakan sama sekali dan bagaimana mereka bisa satu pesawat dengan rombongan Kementerian Agama yang dipimpin SDA saat itu.
"Pesawatnya memang bukan carteran, jadi pesawat biasa saja. Waktu itu ada juga TKI dan masyarakat lainnya. Jadi memang bukan pesawat khusus yang disewa," ungkap sumber kepada Tribunnews.
Setibanya di Arab Saudi pun, orang-orang yang akan menunaikan ibadah haji yang kebetulan satu rombongan dengan SDA berpisah melaksanakan tujuannya.
"Mereka kan menginapnya di Hotel Hilton, kalau kita kan di pemondokan biasa," ujarnya lagi.