Sabtu, 4 Oktober 2025

Calon Presiden 2014

Koalisi Parpol Jangan Berorientasi Kekuasaan

Koalisi partai-partai politik diharapkan tidak berorientasi kekuasaan. Koalisi harus dibangun untuk menyelamatkan negara.

Editor: Dewi Agustina
Warta Kota/henry lopulalan
Hasil Pemilu Caleg Survei Lingkaran Survei Indonesia mengeluar Peta Perolehan Kursi Partai dan Koalisi Capres 2014 di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (11/4/2014). Hasil perolehan suara partai yang merata dan tidak ada yang dominan membuat persaingan semakin ketat untuk menuju RI-1. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi partai-partai politik diharapkan tidak berorientasi kekuasaan. Koalisi harus dibangun untuk menyelamatkan negara. Kekuasaan harus digunakan untuk mengatasi persoalan negara demi kesejahteraan rakyat.

"Jangan berkoalisi hanya untuk mengejar kursi di kabinet atau kursi wakil presiden. Kepentingan negara harus diselamatkan," pinta Sekjen Partai Republik Heru B Arifin dalam rilis yang diterima Tribunnews, Jumat (18/4/2013).

Koalisi dibangun untuk menghimpun kekuatan rakyat. Menyatunya partai politik dan konstituen menuju cita-cita bersama. Untuk itu, power sharing diarahkan untuk membangun kebersamaan dengan visi dana misi yang sama.

"Power sharing bukanlah bagi-bagi kursi semata. Power sharing itu digunakan sebagai sarana untuk menyatukan kekuatan demi stabilitas politik," jelasnya.

Menurutnya, kita memerlukan pemerintahan yang efektif untuk bisa melaksanakan program pemerintah, untuk melaksanakan visi capres.

"Sekali lagi, power sharing, menghimpun kekuatan rakyat, untuk mengarahkan semua potensi bangsa menuju cita-cita Indonesia Raya," tegasnya.

Dia berharap pasangan capres hanya ada dua saja. Satu Poros Jokowi dan yang kedua Poros Prabowo. Jika Jokowi telah menetapkan hanya bersama Nasdem, kata Heru, maka Poros Prabowo sebaiknya didukung sisanya. Demokrat, PAN, semua partai berbasis Islam sebaiknya menyatukan diri ke Poros Prabowo.

"Golkar juga sebaiknya tidak memajukan calonnya. Sebab, Golkar tidak memiliki calon yang visioner, yang tepat untuk mengatasi persoalan Indonesia saat ini," ungkapnya.

Indonesia sedang membutuhkan pemimpin yang tegas dan berani. Jika tidak, Indonesia akan dilibas oleh negara-negara lain di dunia. Bukan tak mungkin kasus Syria, Libya, Mesir juga akan terjadi di Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved