Senin, 6 Oktober 2025

Alat Sadap di Rumah Jokowi

Penyadapan ke Indonesia untuk Memenangkan Perang Perdagangan

Indonesia for Global Justice (IGJ) merilis temuan-temuannya terkait isu penyadapan yang dilakukan Australia dan Amerika

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Dewi Agustina
Kompas.com/Alsadad Rudi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat melakukan peninjauan ke Waduk Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (18/2/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia for Global Justice (IGJ) merilis temuan-temuannya terkait isu penyadapan yang dilakukan Australia dan Amerika Serikat kepada Indonesia. Penyadapan tersebut tak lain untuk menguasai perdagangan dunia.

Direktur Eksekutif IGJ, Riza Damanik, mengatakan penyadapan tersebut untuk memenangkan persaingan dalam globalisasi, seiring disepakatinya berbagai perjanjian perdagangan bebas seperti World Trade Organization (WTO) dan Free Trade Agreement (FTA).

"Amerika dan negara lain sedang memata-matai kita terkait perdagangan. Saat perundingan WTO di Bali, lembaga-lembaga intelejen kita praktis tidak diikutkan pada aktivitas perundingan itu," kata Riza di sekretariat IGJ, Selasa (25/2/2014).

"Saya punya beberapa bukti bahwa lemahnya negosiasi Indonesia dalam perdagangan internasional. Satu diantara faktor penentunya adalah Indonesia tidak punya kedaulatan dalam menjaga kerahasiaan, maupun menjaga strategi langkah-langkah hukum yang diambilnya saat bersengketa dengan negara lain," lanjutnya.

Dikatakannya, perang yang paling agresif adalah perang dagang yang merupakan hasil akhir dari perdagangan bebas. Menurutnya negara lain menggunakan segala macam cara dan sumber dayanya untuk memenangkan persaingan dan memenangkan negosiasi.

"Seluruh kemenangan negara imperialis dalam negosiasi, ditentukan kekuatan informasi yang dimilikinya. Pada posisi ini, perang ekonomi atau persaingan dagang tidak lain adalah perang intelejen," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved