Rabu, 1 Oktober 2025

Konvensi Demokrat

Pramono Edhie: Perhatikan Rekam Jejak Calon Pemimpin

Pramono Edhie‎ WIbowo, peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, mengikuti Debat Bernegara Konvensi Calon Presiden

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN
Salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo (kanan) menyampaikan pandangannya dalam debat konvensi tahap kedua sesi kedua di Hotel Harris, Jalan Peta, Kota Bandung, Rabu (5/2/2014). Debat tersebut diikuti 11 peserta konvensi capres Partai Demokrat yang dibagi dalam dua sesi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pramono Edhie‎ WIbowo, peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, hari ini, Selasa (18/2/2014), mengikuti Debat Bernegara Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat tergabung dalam Grup Garuda. Debat Bernegara dilaksanakan di Hotel Aston, Denpasar, tepat pukul 16.00 WIT. Debat bernegara dipandu oleh Emil Faiza dan Prof. Tamrin Amal.

Debat Bernegara kali ini bertemakan sosial budaya dan kesjeahteraan rakyat. Atas pertanyaan pertama yang dilontarkan moderator mengenai pariwisata Bali dan serangan budaya asing dan kepentingan investor terhadap adat dan istiadat asli Bali, Edhie menyatakan bahwa pembangunan Bali tidak boleh meninggalkan kearifan asli Bali.

"Seorang pemimpin harus mengerti dan memahami wilayahnya. Jangan membangun Bali dengan mengorbakan kesucian dan meninggalkan budaya asli Bali," tegas Edhie.

Anggota Dewan Pembina Demokrat ini melanjutkan bahwa generasi muda Bali, khususnya, harus bangga dengan Bali. "Jangan sampai budaya asli tergerus budaya asing," kata dia.

Edhie menyatakan bahwa Bali adalah bagian dari perubahan dunia. "Bali harus juga menerima perubahan global yang terjadi, tapi perubahan dunia tidak otomatis merubah Bali. Kesucian Bali harus dipertahankan ditengah globalisasi," tegas Edhie.

Dalam kesempatan ini, ‎Edhie tidak lupa menyatakan bahwa kedatangannya ke Bali seperti pulang ke kampung sendiri.
Sehubungan dengan masalah otonomi daerah, Edhie dengan tegas menyatakan bahwa otonomi daerah dimaksudkan untuk mempercepat kemajuan ekonomi dan kesejahteraan daerah.

"‎Kemajuan pembangunan dan kesejahteraan daerah harus diusahakan. Mustahil memajukan daerahnya kalau pemimpinnya tidak. mengenali potensi dan masalah wilayahnya," ungkap Edhie.

Sementara mengenai korupsi, Edhie kembali menekankan pentingnya para pemimpin mencontohkannya dari diri sendiri. "Tunjukan integritas, niat mengabdi dan kejujuran, niscaya rakyat akan mengikuti prilaku yang ditunjukan pemimpinya," kata Edhie.

Edhie lanjut berpesan kepada para hadirin yang menyaksikan Debat Bernegara untuk melihat rekam jejak calon pemimpin. "Informasi mengenai rekam jejak calon pemimpin dapat didapatkan dengan mudah di era teknologi informasi ini. Silahkan cari dan pelajari, dan ikut menentukan masa depan bangsa melalui pemilu legislatif dan presiden 2014 mendatang," kata Edhie.

Pernyataan penutup Pramono Edhie Wibowo menyatakan bahwa dirinya akan memastikan pertahanan dan keamanan demi kenyamanan rakyat dan pembangunan yang berkelanjutan. "Saya akan melanjutkan program-program para Presiden terdahulu yang baik-baik, meninggalkan yang kurang baik, dan menyempurnakan yang belum sempurna," kata Edhie.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved