Konvensi Demokrat
Ini Jawaban Pramono Edhie Ditanya Calon Ketua Umum Demokrat
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mengakui banyak mendapat pertanyaan dari orang-orang yang ditemuinya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mengakui banyak mendapat pertanyaan dari orang-orang yang ditemuinya mengenai potensi dirinya kelak menjadi ketua umum Partai Demokrat.
Nah, dalam diskusi dengan redaksi WartaKota dan Tribunnews.com di kawasan Palmerah, Jakarta, Selasa (4/2/2014), Pramono Edhie menjawab pertanyaan itu.
"Dan saya ingin sampaikan bahwa untuk menjadi ketua umum partai itu ada aturannya, ada AD/ART yang harus dipatuhi," kata Pramono Edhie.
Sebagai kader partai, Pramono kerap bertanya dalam hati kenapa orang ramai-ramai ingin menjabat ketua umum partai sampai harus ada yang mengeluarkan dana segala macam.
"Setelah saya cek banyak orang rasanya mau jadi presiden lewat ketua umum partai," kata Pramono Edhie.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI ini menegaskan awal bergabung dengan Demokrat dirinya ingin menjadi kader partai berlambang mercy itu membangun partai untuk perjuangkan kepentingan rakyat.
"Tetapi kalau nanti banyak yang berharap (jadi ketua umum) tentu saya akan berkaca dulu," kata Pramono Edhie.
Dia mengakui banyak orang menuduh Partai Demokrat milik keluarga padahal sebenarnya tidak demikian sebab nyatanya hanya Demokrat yang membuka kran seluas-luasnya siapa saja tidak harus kader Demokrat untuk ikut Konvensi Capres Demokrat.
"Ini adalah upaya yang sangat demokratis," kata Pramono Edhie.
Dia mengakui kran demokrasi yang dibuka seluas-luasnya memang tidak mudah untuk dilalui. Namun demikian rakyat menuntut hal itu sehingga yang diperlukan saat ini adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Saya menginginkan kelak Indonesia mandiri pangan dan energi. Kalau rakyat nyaman dan keseharian kita keamanan tidak terganggu maka rakyat akan hidup enak dan sejahtera. Itu yang kita inginkan," ujar Pramono Edhie.