Diterjang Banjir, Perekonomian Muara Gembong Masih Belum Berjalan Normal
Bahkan areal persawahan maupun tambak yang menjadi sumber penghasilan masyarakat ikut diterjang air bah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir yang melanda Kecamatan Muara Gembong, Bekasi Jawa Barat akibat meluapnya sungai Citarum sampai saat ini membuat perekonomian masyarakat belum berjalan normal.
Bahkan areal persawahan maupun tambak yang menjadi sumber penghasilan masyarakat ikut diterjang air bah. Sebagian korban masyarakat juga masih di lokasi pengungsian.
"Di lokasi pengungsian penuh keterbatasan, terutama bahan makanan, maupun kebutuhan lain seperti pakaian pantas pakai," kata koordinator tim DRM PKPU Eko Sulistiyo, Senin (27/1/2014).
Dikatakannya, distribusi bantuan tidak bisa cepat ke lokasi pengungsian karena sulitnya akses ke lokasi bencana. Bahkan yang terjauh hanya dapat menggunakan jalur air atau menembus lumpur sepinggang orang dewasa sejauh 4 kilometer.
Walau demikian, tidak menyurutkan PKPU, lembaga kemanusiaan nasional dan TNI dari kesatuan Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kostrad mendistribusikan bantuan di Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi, Minggu (26/1/2014).
Bantuan itu diberikan kepada masyarakat korban banjir yang berada pengungsian, yakni yang berada di Kampung Blubuk, Kampung Solokan Kendal dan Kampung Biombong.
"Bantuan sejumlah 300 paket, 400 kardus mie instans, biskuit 50 kardus, susu bubuk Dancow 400 dus karton dan air mineral 1,5 liter sebanyak 300 botol. Bantuan tersebut diangkut menggunakan satu truk milik TNI," kata Eko.
Dikatakan Eko untuk membantu pengiriman bantuan itu, tim DRM PKPU menerjunkan enam orang relawan sedangkan dari Brigif 17 Lintas Udara Kostrad berjumah 10 orang yang di pimpin oleh Lettu Dicson.
"Bantuan yang diberikan ini sesuai tema/tagline PKPU tahun 2014 yaitu Co Creation for Nation," katanya.