Selasa, 7 Oktober 2025

Pengamat: Banyak Teroris Sudah Jenuh

Otak pelaku bom buku Pepi Fernando menjalani pemindahan tempat tahanan.

Editor: Sanusi
zoom-inlihat foto Pengamat: Banyak Teroris Sudah Jenuh
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Terdakwa terorisme, Pepi Fernando, menjalani persidangan perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (3/11/2011). Pepi didakwa dalam kasus bom buku yang meledak di halaman Kantor Berita 68 H beberapa waktu lalu. (tribunnews/herudin)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otak pelaku bom buku Pepi Fernando menjalani pemindahan tempat tahanan. Pepi dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Besi demi terjaganya kondusivitas di Lapas Batu.

Ia dipindahkan karena terus menyebarkan paham radikal dengan mendoktrin narapidana lain di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu, Nusakambangan.

Pengamat intelijen Wawan Purwanto mengatakan pemerintah harus melakukan kegiatan deradikalisasi bertahap dan terencana. Hal itu dilakukan agar mereka mendapatkan pemahaman akidah yang benar.

"Agar mereka juga tidak terkungkung dengan paham mereka," kata Wawan ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (3/1/2014).

Mengenai kasus Pepi, Wawan mengatakan ruangan tahanan sebenarnya sudah dilengkapi dengan CCTV sehingga petugas dapat memantau kegiatan mereka. Agar paham radikal tidak menyebar, Wawan mendengar pemerintah akan membangun lembaga permasyarakatan (LP) khusus terorisme.

"Di sana bisa berdiskusi di luar ajaran mereka tapi masalah lain seperti seni atau ekonomi. Maka nanti program khusus supaya lebih meluas," imbuhnya.

Wawan mengaku sering berdiskusi dengan tahanan terorisme di lembaga permasyarakatan. Ia juga berdiskusi mengenai permasalahan di luar paham mereka. "Mereka menyatakan jenuh dengan tindakan itu (terorisme) dan ingin keluar kembali ke masyarakat," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved