Potensi Sedekah Umat Muslim Indonesia Sekitar Rp 217 Triliun
Hamdi Muluk mengatakan saat ini mestinya zakat tidak diberikan secara dari pemberi ke penerima secara langsung tapi melalui lembaga zakat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk mengatakan saat ini mestinya zakat tidak diberikan secara dari pemberi ke penerima secara langsung tapi melalui lembaga zakat.
"Jadi bukan diberikan kepada penerima dari pemberi langsung tapi dikumpulkan dikelola lebih dahulu tentu dengan tetap diaudit ," kata Hamdi saat jadi keynote speach diskusi publik Sinergi Masyarakat untuk Solusi Pendidikan di Indonesia" di Gedung Sucofindo Lt. 2 Jakarta, Jumat (13/12/2013).
Adapun diskusi diadakan Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa. Menurutnya pemberian zakat secara langsung, kurang sesuai dengan kondisi masyarakat seperti sekarang.
"Pemberian zakat langsung kurang pas karena saat ini tidak ada perang jihad," katanya.
Ditambahkan Hamdi, saat orang cenderung memberikan sedekah, melalui sumbangan di masjid karena dianggap memberikan melalui masjid bisa memperoleh nilai yang lebih sakral.
"Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari Pak Jusuf Kalla, Ketua Dewan Masjid Indonesia, dari 250 ribu masjid, nilai sodakoh bisa mencapai Rp 2,5 triliun. Nilai yang luar biasa," kata pria yang dikenal juga sebagai pengamat politik ini.
Berdasarkan informasi Badan Amir Zakat (Baziz), potensi zakat, sedekah umat muslim Indonesia sekitar Rp 217 triliun, atau sekitar 1,8-4,34 persen dari gross domestic product (GDP).