Calon Presiden 2014
Permira Berbeda dengan Konvensi Capres
Jadi ini (Permira) murni dinamika kader di bawah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta menegaskan mekanisme penjaringan Calon Presiden melalui mekanisme Pemilu Raya (Permira), berbeda dengan pola Konvensi Partai Demokrat.
Dijelaskan, kalau di ajang konvensi, ada pertarungan antar kandidat. Sedangkan pada mekanisme Permira, hal tersebut tidak ada.
"Jadi ini (Permira) murni dinamika kader di bawah," jelas Anis Matta dalam Ngobroal Bareng Wartawan tentang Pemilu Raya (Permira), di TFI (The Future Institute), Jalan Duku Patra 5, Patra Residensial, Jakarta, Kamis (5/12/2013).
Lebih lanjut Anis Matta tak memungkiri Permira digelar PKS untuk mendongkrak elektabilitas Partai.
"Kita tidak perlu menutupi bahwa ini bagian dari mendongkrat elektabilitas partai," ujar mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini.
Anis tegaskan pula, bahwa Permira bukan main-main diselenggarakan PKS. Permira digarap serius oleh PKS.
Alasannya, PKS tidak mau perheletan menjaring Capres ini dinilai tidak kredibel oleh masyarakat.
"Bukan main-main ini. Dalam arti, jangan sampai orang berpikir bahwa ini hanya untuk main-main, atau hanya untuk meloloskan satu orang untuk menjadi Presiden atau hasil akhirnya sudah bisa diduga bagaimana,"tuturnya.
"Kalau Permira ini benar-benar prosesnya melibatkan semua kader. Permiranya juga terbuka," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekitar 1 juta kader inti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jumat (29/11/2013) dan Sabtu (30/11/2013), menggelar Pemilihan Raya (Pemira) di seluruh Indonesia untuk menjaring calon presiden (capres) yang bakal diusung pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Sebanyak 22 nama, sebagaimana dikabarkan bersaing dalam Permira tersebut.
Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho melalui siaran pers, Kamis (21/11/2013) lalu, menerangkan penyelenggaraan Permira dibawahi sebuah badan pekerja di bawah majelis syuro yang disebut Lembaga Pelaksana Penokohan Kader (LPPK) yang diketuai oleh Sekjen DPP PKS. Anggota LPPK ada 9 yang merupakan perwakilan dari DPP, MPP (Majelis Pertimbangan Partai) dan DSP (Dewan Syariah Pusat).
Kader inti PKS diikutsertakan memberikan suara dalam Pemira itu diwajibkan menjaring aspirasi kader, simpatisan dan masyarakat umumnya di wilayahnya sebelum Jumat. Sebanyak 22 nama dipersaingkan dalam Permira PKS itu. Mereka umumnya adalah figur yang berasal dari internal partai.
“Kami ingin memajukan tokoh capres dari internal telebih dulu karena meyakini kader-kader PKS sudah cukup mumpuni untuk ditawarkan kepada publik sebagai pemimpin nasional,” ungkapnya sebelumnya.