Sabtu, 4 Oktober 2025

Kasus Century

Boediono: Perangkat Protokoler Saya Besar

Sebab, belum ada informasi sebelumnya dari pihak KPK mengenai pemeriksaan orang nomor dua di Indonesia itu.

Penulis: Abdul Qodir
Hasanudin Aco/Tribunnews.com
LANGKAH TEPAT - Wakil Presiden Indonesia, Boediono memberi keterangan pers di kantor Wakil Presiden, Sabtu (23/11/2013). Penjelasan Boediono itu terkait pemeriksaan KPK atas dirinya terkait Kasus Bailout Bank Century. Ia menyatakan saat itu selaku Gubernur Bank Indonesia, ia dan pihak terkait telah mengambil langkah tepat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pemeriksaan Wakil Presiden (wapres) Boediono terkait kasus dugaan korupsi bailout Bank Century di kantor Wapres oleh penyidik KPK di kantor Wapres pada akhir pekan, mengundang tanda tanya. Sebab, belum ada informasi sebelumnya dari pihak KPK mengenai pemeriksaan orang nomor dua di Indonesia itu.

Bahkan, Ketua KPK Abraham Samad saat dikonfirmasi wartawan tentang pemeriksaan Boediono itu mengaku belum tahu. Pihak KPK melalui juru bicaranya, Johan Budi SP, hanya bisa menyampaikan bahwa pimpinan KPK yang akan menjelaskan langsung tentang pemeriksaan tersebut dalam jumpa pers pada Senin (25/11/2013) besok.

Usai diperiksa penyidik KPK selama sekitar sembilan jam, Boediono menggelar jumpa pers di kantornya, Wapres, pada Sabtu malam. Dan Boediono mengakui pemeriksaan dirinya itu.

Boediono selaku mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik pada 2008. Dia diperiksa untuk Tersangka mantan Deputi V Bidang Operasional Moneter BI sekaligus bekas bawahannya, Budi Mulya.

Dalam jumpa pers, Boediono menyatakan, pemeriksaan dirinya oleh penyidik KPK di kantor Wapres bukan tanpa alasan. Alasan itu, yakni terkendala aturan protokoler kenegaraan.

"Pertimbangannya adalah masalah logistik. Kalau saya datang ke suatu tempat, perangkat saya itu pasukannya besar, terkait protokol kenegaraan. Sebelumnya harus disterilisasi dan ini akan sangat mengganggu suasana di tempat itu," kata Boediono.

"Oleh sebab itu, daripada mengganggu dan mungkin ada yang menginterpretasikan nanti ini semacam intervensi dan sebagainya, akhirnya, saya dengan bersepakat dengan KPK, saya melaksanakan pemeriksaan itu di sini (kantor Wapres)," tambahnya.

Mengenai waktu pemeriksaan pada akhir pekan, Boediono juga punya alasan.

Boediono mengakui dirinya yang mengusulkan ke pihak KPK agar pemeriksaan dirinya dilakukan pada Sabtu. Sebab, Boediono selaku Wapres mengaku mempunyai agenda kegiatan yang padat pada hari kerja biasa.

"Hari Sabtu memang saya usulkan ke KPK supaya tidak ada interupsi waktu, karena pada hari-hari kerja saya hampir selalu ada kegiatan-kegiatan. Kemarin, saya menerima tamu kenegaraan, pejabat tinggi dari negara lain dan sebagainya. Jadi, (Sabtu) hari yang bebas untuk dimanfaatkan, digunakan, untuk memberikan penjelasan dari saya kepada KPK secara tuntas," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved