Kasus Hambalang
Tri Dianto: Siapapun Ketua Umumnya, Nazaruddin Pasti Bendahara Umumnya
Mantan Ketua DPC Partai Demokrat (PD) cabang Kabupaten Cilacap, Tri Dianto menilai Muhammad Nazaruddin bermain di tiga kaki
Penulis:
Edwin Firdaus
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat (PD) cabang Kabupaten Cilacap, Tri Dianto menilai Muhammad Nazaruddin bermain di tiga kaki saat Kongres PD tahun 2010 di Bandung.
Ketika itu ada tiga calon yang maju sebagai ketua umum PD yakni Anas, Marzuki Alie, dan Andi Alifian Mallaranggeng.
"Nazaruddin main di tiga kaki. Calon ketum ada tiga. Siapapun yang jadi, bendahara umumnya ya Nazaruddin," kata Tri sebelum menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk mantan Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum di kantor KPK, Jakarta, Jumat (15/11/2013).
Tri tak menampik jika andil Nazaruddin sangat besar dalam kongres tersebut. Terlebih, Nazar dikenalnya sebagai sosok yang banyak memiliki uang.
Oleh sebab itu, dia menganggap wajar jika Nazaruddin dikabarkan membagi-bagikan alat komunikasi BlackBerry.
"Kalau dari Nazaruddin, dia ini kan orang kaya, kemudian bagi-bagi," ujarnya.
Meski demikian Tri mengklaim tak mengetahui secara pasti soal bagi-bagi alat komunikasi itu pada saat Kongres PD tersebut. Tri menyatakan jika dirinya tidak pernah menerima BlackBerry dalam Kongres PD.
"Kalau ada DPC atau orang dikasih BB oleh Nazarudddin, tanyakan ke Nazaruddin," kata Loyalis Anas itu.
Ketua DPP PD, Sutan Bhatoegana sebelumnya membenarkan bahwa ada bagi-bagi handphone BlackBerry di Kongres PD. Menurutnya, handphone BlackBerry itu diberikan oleh Nazaruddin yang kala itu menjadi tim sukses Anas.
Menurut Sutan, handphone BlackBerry itu diberikan Nazaruddin kepada semua pendukung Anas termasuk dirinya. Dikatakan Sutan, Handphone BlackBerry itu digunakan untuk alat komunikasi para peserta yang mendukung Anas.
"Semua dia (Nazaruddin) bilang harus ambil itu karena nanti kalau pakai handphone sendiri bisa dipengaruhi pihak pesaing," kata Sutan. (edwin firdaus)