Megawati Soekarnoputri Kehilangan Teman untuk Marah-marah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat kehilangan suaminya Taufiq Kiemas. Kepada putri bungsunya, Puan Maharani, Megawati menceritakan perasaannya.

"Ibu saya bilang susah juga ya engga ada bapak kamu, ibu engga ada sparing partner buat marah-marah," kata Puan saat menjadi pembicara buku "Pak Taufiq dan Bu Mega" di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/9/2013).

Puan mengakui ia sering menjadi perantara bila orangtuanya sedang berbeda pendapat. Apalagi, ketika Taufiq tidak bisa berkomunikasi dengan Megawati. "Saya selalu ditengah mereka berdua. Saya orang yang dipercaya atau pelampiasan," ujar Puan.

Puan menceritakan bila ayahnya ingin berkomunikasi dengan ibunya namun sedang terhalang maka ia pun dihubungi. Taufiq kemudian meminta Puan untuk datang ke rumah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

"Bapak cerita lalu minta disampaikan ke mamah, saya lalu menemui mamah," kata Puan.

Hal itu berlaku pula sebaliknya bila Megawati ingin bercerita kepada Taufiq Kiemas. Puan menuturkan di kediaman orangtuanya memiliki tempat favorit keduanya.

"Jadi saya ke tempat ibu, cerita ini itu, bapak bilang bla bla, itulah kejadiannya karena saya sejak kecil hingga sekarang, waktu mau nikah papa sudah bilang, kamu engga boleh kemana-mana, walaupun papa punya mantu baru. Itu yang buat hubungan kami rada spesial. Apapun yang terjadi di rumah itu, saya satu-satunya yang menjadi saksi mata," ungkapnya.

Puan juga mendapatkan pelajaran penting dari orangtuanya. Ia boleh mengeluh mengenai segala hal kecuali soal politik.

"Engga usah mengeluh, engga boleh nangis tegar, kalau gini engga tegar apalagi nanti, itu diajarkan caranya masing-masing," tuturnya.