Sabtu, 4 Oktober 2025

Konvensi Demokrat

Gubernur Sulut: Undangan Konvensi Demokrat Kejutan Penuh Tanda Tanya

Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang ambil bagian dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

ISTIMEWA
Kunjungan SBY ke New York, Amerika Serikat, didampingi Sarundajang, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Sinyo Harry Sarundajang ambil bagian dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, yang dihelat September 2013 hingga April 2014.

Kepastian itu disampaikan Sarundajang, Sabtu (24/8/2013) malam, di Rumah Dinas Gubernur di Kompleks Bumi Beringin Manado.

"Saya baru saja menerima undangan (Konvensi Capres Partai Demokrat) dan membaca undangan itu. Baru saja saya membacanya," kata Sarundajang sembari melempar senyum kepada Tribun Manado.

Undangan bernomor 12/BKomite/VIII/2013 yang ditandatangani Ketua Komite Muhammad Maftuh Basyuni dan Sekretaris Suaidy Marabessy tertanggal 23 Agustus 2013, kali pertama diterima putra bungsu Gubernur Sarundajang, Fabian Sarundajang.

"Saya diberi tahu anak saya, Fabian, 'Bapak, ini ada surat undangan'. Kemudian, saya lihat surat itu isinya adalah undangan mengikuti konvensi. Tidak tanggung-tanggung, ini adalah undangan mengikuti konvensi capres," ungkapnya dengan wajah cerah.

Sebelum menerima undangan, Sarundajang dalam sambutan di acara pisah sambut dan silaturahmi Danrem 131/Santiago, Kapolda, dan Kabinda Sulut,
mengaku ditelepon langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saat itu, kata dia, SBY menyatakan, Sarundajang memenuhi kriteria mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat.

"Saya merasa ini kejutan sekaligus penuh tanda tanya. Saya sampaikan kepada beliau, apa saya bisa? Apalagi, saya minoritas. Apa bisa diterima? Kemudian Bapak SBY mengatakan, 'Sarundajang itu saya lihat memenuhi semua kriteria. Untuk itu wajib ikut (konvensi)'. Mendapat jawaban demikian, apalagi dari seorang kepala negara, saya kemudian menyatakan bersedia," paparnya.

Sarundajang menuturkan, kepercayaan SBY dan undangan dari Komite Konvensi, merupakan surprise. Namun di sisi lain, jelas ini bagian dari bukti bahwa kerja kerasnya bersama seluruh potensi di Sulawesi Utara, diakui di tingkat nasional.

"Waktu konvensi sangat panjang dan melelahkan, sekitar delapan bulan. September 2013 sampai Januari 2014 adalah untuk penjabaran visi dan misi. Kemudian Januari sampai April 2014 debat kandidat," ujar pemilik gelar doktor politik dari UGM Yogyakarta.

Menurut Sarundajang, bicara capres jelas tidak enteng, harus melakukan persiapan dengan baik. Sudah bukan lagi bicara Sulawesi Utara semata, tapi bicara Indonesia secara keseluruhan, dari Sabang sampai Merauke.

"Saya harus keliling Indonesia, memerkenalkan diri, karena hasil konvensi akan didasarkan survei. Ada tiga lembaga survei independen yang akan melakukannya," jelas Sarundajang.

Ia mengaku harus menambah wawasan tentang Sabang sampai Merauke, dan memerkenalkan diri keliling seluruh Indonesia. Wawasan tentang dunia juga harus ia siapkan. Dalam waktu dekat, Sarundajang akan menghadap SBY untuk meminta arahan.

Dia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Forkopimda yang telah mendukungnya dalam membangun daerah, dan tentu masyarakat Sulawesi Utara.

"Untuk itu, semua tergantung rakyat Sulawesi Utara. Saya memohon doa restu dan dukungan kepada seluruh rakyat, karena ini juga akan menjadi kebanggaan kita semua," pintanya.

Dukungan terhadap Sarundajang terus mengalir. Sejumlah tokoh yang hadir pada malam itu menyatakan, Sarundajang memang pantas.

"Kalau kursi cawapres, sudah ada di tangan beliau," demikian kata seorang pejabat yang malam itu hadir di kediaman dinas Gubernur Sarundajang. (*)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved