Kasus Hambalang
Anas Minta KPK Bongkar Biaya Iklan Andi Mallarangeng Saat Kongres PD 2010
seperti menelusuri asal usul biaya iklan calon Ketua Umum Andi Alfian Mallarangeng saat itu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menelusuri asal usul dana kongres Partai Demokrat (PD) pada 2010 lalu.
Berkaitan dengan proyek Hambalang, KPK menduga tersangka Anas Urbaningrum, yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat yang terpilih saat kongres digelar, mendapat kucuran dana dari sejumlah perusahaan BUMN.
Namun, Pengacara Anas, Firman Wijaya justru menantang lembaga yang dipimpin Abraham Samad dkk itu untuk membongkar habis asal usul dana yang dipakai setiap calon ketua saat itu. Tidak hanya terkait kliennya.
Contohnya, kata Firman, seperti menelusuri asal usul biaya iklan calon Ketua Umum Andi Alfian Mallarangeng saat itu. Pasalnya, berbekal bukti investigasi pihaknya, kata Firman biaya iklan Andi saat pencalonan ternyata sangat besar nilainya.
Menurutnya, KPK harus melakukan penelusuran lebih jauh terhadap sumber pendanaan tersebut.
"Menurut kami ini juga perlu untuk KPK dilakukan investigasi secara mendalam. Kalau ini kaitannya dengan pembiayaan kongres. Kami inginkan pemeriksaan ini fair," kata Firman di kantor KPK, Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Untuk memastikan adanya kejanggalan itu, Firman yang didampingi beberapa pembela Anas lainnya juga membawa rekaman CD terkait biaya yang dikeluarkan tim Andi saat itu. Bukti tersebut, rencananya akan diserahkan kepada penyidik KPK.
Hal itu, kata Firman, ditempuh pihaknya semata-mata agar KPK fair dalam menelusuri asal usul aliran dana kongres Partai Demokrat pada tahun 2010 lalu.