Senin, 6 Oktober 2025

Korupsi Alat Kesehatan

Majelis Hakim Geram Sutrisno Bachir Banyak Lupa

Majelis Hakim geram dengan sikap Sutrisno Bachir saat memberikan kesaksian untuk terdakwa mantan Direktur Pelayanan

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Majelis Hakim Geram Sutrisno Bachir Banyak Lupa
Sutrisno Bachir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Hakim  geram dengan sikap Sutrisno Bachir saat memberikan kesaksian untuk terdakwa mantan Direktur Pelayanan Medik Kemenkes, Ratna Dewi Umar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (20/6/2013).

Pasalnya, mantan Ketua Umum PAN itu sering lupa saat ditanya majelis hakim. Hal itu berbeda dengan keterangan Sutrisno yang menerangkan secara rinci di berita acara pemeriksaan dalam proses penyidikan di KPK.

"Kalau lupa, bilang lupa di BAP. Ini saudara katakan detail, tapi di sidang lupa terus bilangnya," kata Ketua Majelis Hakim Nawawi Pulungan ke Sutrisno Bachir yang duduk di kursi saksi.

Pertanyaan majelis hakim, sejatinya berkaitan soal aliran dana dari keuntungan proyek pengadaan alat kesehatan dan perbekalan dalam rangka wabah flu burung Tahun Anggaran 2006, ke rekening pribadi Sutrisno dan ke rekening perusahaan Sutrisno, PT Selaras Inti Internasional. Uang sebesar 1,4 miliar itu ditransfer oleh Nuki Syahrun selaku Staf Pemasaran PT Heltindo International, karena utang piutang.

Sebelumnya, uang itu Nuki dapat karena  dirinya ikut pengurusan penyediaan alat kesehatan x-ray pada proyek Alkes.

Kendati dekian Sutrisno mengakui adanya aliran dana dari Nuki dengan cara dua kali transfer. Pertama, sebesar Rp 222, 5 juta rekening pribadinya. Kedua sebesar Rp 1,25 milliar ke rekening perusahaannya PT Selaras Inti Internasional. Namun, dia kemudian mengaku lupa ketika ditanya apakah ada pemberitahuan dari Nuki mengenai transfer tersbut.

"Saya lupa yang mulia. Setahu saya tidak. Mungkin antara mereka. Nuki  dan direksi, saya komisaris. Ke kantor saja tidak pernah, kalau mereka butuh untuk tanda tangan dokumen mereka kerumah," kata Sutrisno.

Merespon keterangan itu, Hakim lantas kembali mencibir Sutrisno. "Memang ya kalau orang sudah masuk sini (pengadilan) pasti banyak lupa," sindir hakim Nawawi,

"Insya Allah ini memang benar yang mulia. Kalau lupa ya saya tidak mengada-ada," jawab Sutrisno.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved