Selasa, 7 Oktober 2025

Sosiolog: Pemilihan Anggota DPD Potensial Terjadi Konflik

masyarakat tidak terlalu mempedulikan siapa yang akan menang. Pasalnya, presiden bagi masyarakat daerah seperti tinggi di awang-awang

zoom-inlihat foto Sosiolog: Pemilihan Anggota DPD Potensial Terjadi Konflik
Istimewa
Thamrin Tamagola

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosiolog dari Universitas Indonesia, Thamrin Amal Tomagola menilai dari tiga pemilihan yang akan terjadi di Indonesia pada 2014, yaitu pemilihan presiden, pemilihan legislatif dan pemilihan anggota DPD hanya ada satu pemilihan yang berpotensi menimbulkan konflik horizontal.

"Dari ketiga pemilihan pada 2014 nanti saya melihat konflik horizontal dan vertikal berpotensi terjadi saat pemilihan Anggota DPD," kata Thamrin di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (7/6/2013).

Thamrin menjelaskan, pada saat pemilihan presiden, masyarakat tidak terlalu mempedulikan siapa yang akan menang. Pasalnya, presiden bagi masyarakat daerah seperti tinggi di awang-awang, mereka pun tidak mengenal langsung sosok sang presiden baru.

"Bagi warga pedesaan siapa yang terpilih mereka akan beranggapan 'emang gue pikirin'," ujarnya.

Begitupun dengan pemilihan anggota DPR. Menurut Thamrin, masyarakat sekitar juga akan tidak terlalu mempermasalahkan siapa yang terpilih.

Namun, beda saat pemilihan Anggota DPD. Menurut Thamrin, pemilihan anggota DPD memiliki potensi terjadinya konflik horizontal dan vertikal. Hal itu biasanya dilakukan oleh pendukung suatu pasangan.

Thamrin menjelaskan, dalam pemilihan anggota DPD pengaruh suatu daerah di desa sangat signifikan karena mengatasnamakan wakil dari daerah bukan kelompok. Di dalam setiap daerah ada basis-basis wilayah yang kuat loyalitas suku dan agama. Jika ada suatu calon yang kalah, maka masyarakat akan mudah digerakkan untuk menciptakan konflik.

"Jadi konflik yang terjadi di pemilihan Anggota DPD berbasis pendukung," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved