Ujian Nasional
Kemendikbud Sudah Duga Percetakan Tidak Bisa Penuhi Target
Kemendikbud sebetulnya sudah memerediksi, bahwa naskah UN yang dicetak PT Ghalia Indonesia Printing, takkan selesai sesuai target.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebetulnya sudah memerediksi, bahwa naskah Ujian Nasional (UN) yang dicetak PT Ghalia Indonesia Printing, takkan selesai sesuai target.
PT Ghalia yang terletak di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, merupakan satu dari enam perusahaan pemenang tender pencetakan naskah UN untuk 11 provinsi, dengan oplah total 106.575.200 halaman untuk lima mata pelajaran.
Ke-11 provinsi itu adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.
"Pemantauan kami waktu itu fokus ke enam perusahaan yang kedua, Balebat (PT Balebat Dedikasi Prima) sudah agak bagus. Yang Ghalia kelihatannya tidak akan selesai. Saya dengan Pak Kabalitbang (memerkirakan) ini tidak akan selesai," ungkap Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kemendikbud Amin Priatna di Gedung C, Kemendikbud, Jakarta, Senin (15/4/2013).
Kemudian, lanjutnya, pihak Kemendikbud mengusahakan supaya sebagaian naskah yang sudah selesai, diangkut dengan bantuan pesawat milik TNI Angkatan Udara. Tapi, naskah tersebut ingin terangkut langsung seluruhnya dalam satu kali terbang.
"Cuma, bahan tadi mereka ingin satu kali angkutannya. Sementara dari pihaknya, mungkin untuk NTT dulu, bertahap," ucap Amin.
Saat itu, tak banyak yang bisa dilakukan Kemendikbud, yang hanya bisa mendorong bagaimana memercepat penyelesaian pencetakan dan pendistribusian naskah.
"Kami sudah wanti-wanti, di situ ada Kabalitbang dan lain-lain. Menteri pun mengatakan, apakah sekian ratus ton bisa dengan beberapa halikopter? Dari sisi penjadwalan sudah ketat. Kami sudah all out lakukan persiapan, tapi kami maklum, kalau orang sudah lelah ada keterbatasan," paparnya. (*)