Sabtu, 4 Oktober 2025

Teroris Rampok Toko Emas

BNPT: Perampok Emas Tambora Kelompok Abu Umar

Menurut Ansyad, kelompok Abu Umar memiliki keterkaitan serangkaian teror di Tanah Air, dalam beberapa tahun terakhir.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto BNPT: Perampok Emas Tambora Kelompok Abu Umar
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Tim Penjinak Bom bersiap meledakkan bom rakitan dalam pipa di rumah nomor 213 RT 02/03 Kelurahan Mustika Sari, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/3/2013). Selain 12 bom pipa, polisi juga menyita barang bukti berupa lima senjata api rakitan, peluru kaliber 9 mm sebanyak 34 butir, 2 sepeda motor, dan emas 1 kilogram. Tujuh orang ditangkap di dua lokasi berbeda, yakni di Teluk Gong (Jakarta Utara) dan Bekasi, tiga di antaranya meninggal dunia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyad Mbai mengatakan, satu dari beberapa perampok toko emas di Tambora, Jakarta Barat, diduga terkait jaringan teroris kelompok Abu Umar. Para perampok dibekuk polisi di daerah Bekasi Timur, Jawa Barat.

"Dia kelompoknya Abu Umar, yang sudah dua tahun lalu masuk penjara," kata Ansyad ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (16/3/2013).

Kelompok Abu Umar dikenal sebagai sayap baru kelompok terorisme di Indonesia dan Asia Tenggara, karena disebut-sebut memiliki hubungan dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Abu Umar ditangkap di Surabaya, karena menyelundupkan senjata dari Filipina ke Indonesia, untuk pembekalan kamp paramiliter di Sulawesi pada 2008. Menurut Ansyad, kelompok Abu Umar masih terus bergerak untuk melancarkan aksinya.

"Mereka merampok emas untuk membiayai kegiatan teror," ungkap Ansyad.

Abu Umar merupakan bapak tiri Farhan Mujahidin (19), yang ditembak mati Densus 88, karena dituduh melakukan serangan terhadap pos polisi di Solo beberapa tahun lalu.

Menurut Ansyad, kelompok Abu Umar memiliki keterkaitan serangkaian teror di Tanah Air, dalam beberapa tahun terakhir.

"Kelompok Abu Umar juga yang melakukan teror di depan Gubernur Sulsel beberapa waktu lalu," jelas Ansyad.

Termasuk, lanjut Ansyad, jaringan kelompok ini antara lain pelaku perampokan CIMB Niaga di Medan, dan pelaku teror di Poso tahun lalu.

"Termasuk kaitan kelompok teroris di Depok yang lalu," ucap Ansyad.

Kelompok Abu Umar, terang Ansyad, masih aktif, dan melancarkan serangkaian aksi teror.

"Mereka mengumpulkan uang dengan merampok," cetus Ansyad. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved