Rabu, 1 Oktober 2025

Nasib Anas di Demokrat

Saan: Ucapan Ulil Cuma Ocehan

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Saan Mustopha menilai ucapan Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Saan: Ucapan Ulil Cuma Ocehan
Warta Kota/Henry Lopulalan
Pengurus DPP Partai Demokrat M Husni Thamrin (kiri),Didi Irawadi Syamsuddin (kedua kiri), Ulil Abshar Abdalla (tengah), Rachland Nasidik, dan Zainal Asikin menyampaikan pernyataan sikap tentang Pemulihan Partai Demokrat di Jalan Gereja Theresia, Jakarta Pusat, Jumat (15/2). Mereka menyampaikan sikap dukungan pengambil alihan pimpinan partai oleh Ketua Majelis Tinggi partai untuk memulihkan dan membenahi partai Demokrat yang mengalami keterpurukan. -------------------- Warta Kota/Henry Lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Saan Mustopha menilai ucapan Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai DPP Demokrat, Ulil Abshar Abdalla untuk menonaktifkan Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum tidak benar.

"Tidak ada itu, Forum pelengseran dalam Rapimnas besok," kata Saan di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (16/2/2013).

Bahkan, Saan menilai ucapan Ulil tersebut hanyalah ocehan belaka, "Itu hanya ocehan saja," ucap Saan.

Sebelumnya, Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, meminta Ketua Umum Anas Urbaningrum dinonaktifkan. Ulil mendukung langkah Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan menyelamatkan partai.

"Saya mengusulkan, memang kemarin perlunya menonaktifkan Anas untuk konsentrasi. Ini sesuai dengan poin 6 dan 7 dari delapan butir pakta integritas," katanya di Jakarta, Jumat (15/2).

"Mas Anas harus konsentrasi mengurus masalah dugaan korupsi. Kemudian kita membutuhkan figur baru," tambahnya.

Dia mendorong Anas dinonaktifkan demi kebaikan partai. Kalau nantinya memang Anas terbebas dari dugaan korupsi, maka partai wajib memulihkan reputasinya.

Terkait mekanisme pergantian ketua umum Demokrat, dia menilai, hal itu tidak penting. Ulil menyarankan agar pemilihan dilakukan para elite Demokrat.

"Jadi buat kami, yang penting adalah pentingnya nahkoda baru. Bagaimana detail hukumnya akan kami bicarakan ke dalam. Intinya mengganti nahkoda baru. Supaya partai ini mendapat kepercayaan politik," kata Ulil.

Klik:

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved