Rabu, 1 Oktober 2025

Nasib Anas di Demokrat

Ribut di Demokrat karena Sistem Matahari Kembar

Ribut-ribut di Partai Demokrat ditengarai lantaran partai tersebut mengadopsi sistem dua matahari kembar.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Ribut di Demokrat karena Sistem Matahari Kembar
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ribut-ribut di Partai Demokrat ditengarai lantaran partai tersebut mengadopsi sistem dua matahari kembar.

Adanya dua matahari kembar itu menyebabkan ada tarik menarik kekuasaan antara Ketua Umum Anas Urbaningrum dengan Ketua Majelis Tinggi partai yakni Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ini risiko parpol karena meletakkan dua kekuasaan yakni ketua umum dan ketua dewan pembina. Itu kan partai secara konstitusional mendisain matahari kembar," ujar Prof. Dr. Saldi Isra, Pakar Tata Negara Univ. Andalas, dalam diskusi bertajuk 'Tsunami Demokrat', di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2/2013).

Saldi mencontohkan perbedaan sistem dan perbedaan penanganan konflik antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Demokrat.

Sebenarnya, di PKS juga ada dua matahari kembar. Namun, lanjut Saldi, Ketua Dewan Syuro tidak bertindak sebagai eksekutif partai.

"Praktiknya eksekutif partai menang dengan Dewan Syuro. Kalau di Demokrat sama-sama kuat (antara ketua umum dengan ketua dewan pembina). Dua matahari kembar diciptakan partai itu sendiri," terangnya.

Jika ingin selamat, Saldi mengatakan salah satu matahari kembar harus dipadamkan. Namun, menurutnya itu sangat sulit terjadi.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi SBY mengambil alih kemudi Demokrat. Seluruh DPC dan DPD langsung bertanggung jawab kepada Majelis Tinggi. Sementara Ketua Umum Anas Urbaningrum diminta fokus kepada dugaan permasalahan hukum yang di hadapinya.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved