Ada 3 atau 4 DPC Masih Belum Paham Agenda Rapimnas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengakui masih terdapat sejumlah DPC yang belum memiliki pemahaman yang benar mengenai agenda Rapimnas (rapat pimpinan nasional) yang akan diselenggarakan Partai Demokrat Minggu (17/2/2013) besok.

Karenanya, akhir-akhir ini menjelang Rapimnas para elit DPC menghembuskan ketakutannya akan adanya agenda pelengseran Anas Ubaningrum dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

"Ada tiga atau empat DPC yang masih belum memahamainya. Dan saya yakin mereka yang belum memahami itu, sekarang sudah paham maksud dari Rapimnas digelar," tegas Hayono kepada wartawan, termasuk Tribunnews.com, saat ditemui di sela acara Syukuran Ultah ke-80 dan Launching buku JB Sumarlin di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (16/2/2013).

Hayono tegaskan, forum Rapimnas yang akan digelar besok tidak bertujuan untuk mengkerdilkan siapapun. Termasuk Anas Ubaningrum dari kursi Ketua Umum.

Perlu diketahui semua kader, dia katakan, bahwa Rapimnas ini dilakukan tak lain demi menyelamatkan partai dari keterpurukan dan kritis yang tengah mendera. "Justru untuk menyelamatkan Partai," tegas dia.

Apalagi kini, menurut dia, berdasarkan survei yang terakhir, elektabilitas Partai Demokrat terjun bebas hingga hanya mencapai 8 persen.

Menurutnya lagi, bahwa pemahaman bersama seluruh kader Partai dari elit di pusat hingga di daerah, mengenai kondisi Partai yang kritis itulah yang digalang dan diberikan penyadaran.

"Yang ada hanya pemahaman bersama bahwa kita dalam keadaan kritis. Dimana elektabilitas Partai sudah dibawah 10 persen," tegas dia.

Karena itu, Haryono menepis semua kabar yang menyatakan bahwa Rapimnas Minggu (17/2/2013) besok, akan melenggserkan Anas Ubaningrum dari kursi Ketua Umum.

Hal itu ditepis Haryono. Karena, bila itu tujuannya, bukan dalam Rapimnas dilakukan.

"Di Rapimnas ini saya tegaskan tidak akan ada perubahan kepengurusan," tegas Hayono.

Karena, menurutnya, berdasarkan AD/ART Partai Demokrat, perubahan kepengurusan hanya boleh dilakukan melalui mekanisme Konggres Luar Biasa (KLB). "Jadi dalam Rapimnas nanti tidak ada pengkerdilan Anas," katanya.

Klik: