Nasib Anas di Demokrat
SBY Geser Anas Cuma Buang Waktu
SBY tak usah terlalu khusyuk memikirkan nasib partainya, dengan cara menggeser Anas.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengimbau SBY tak usah terlalu khusyuk memikirkan nasib partainya, dengan cara menggeser Anas.
Karena, menurut Ray, cara itu tidak efektif sama sekali. Apa yang dilakukan SBY hanya buang waktu.
"Perbuatan SBY sama sekali membuang waktu dalam membenahi Partai Demokrat, karena tindakannya selama ini tidak ada yang revolusioner," papar pria yang akrab menghiasi kepalanya dengan peci hitam di Jakarta, Selasa (12/2/2013).
Cara SBY mengumpulkan 33 Ketua DPD pada Minggu malam pekan lalu di Cikeas, lanjutnya, hanya basa-basi. Bisa dibenarkan jika dalam pertemuan kemarin Anas tidak perlu datang, di samping karena sakit.
"Mestinya kalau dia berkeyakinan Anas tersangka, tinggal tunggu waktu saja. Tindakan SBY sangat konyol dengan berbuat terlalu reaktif dan luar biasa emosional kalau tersinggung," tutur Ray.
Sikap SBY terlalu reaktif, menurut Ray justru memberi poin tersendiri bagi Anas, yang memilih diam dan tak memberikan perlawanan apa pun, lantaran tidak ingin menambah internal Demokrat terlalu bergejolak.
"Dalam konflik ini Anas nampak seperti negarawan. Sedangkan SBY sampai rela menjual prestasinya, 51,6 persen hasil survei SMRC, hanya demi Anas. Tapi kita lihat nasib Anas dua sampai tiga hari ke depan," beber Ray. (*)