Nasib Anas di Demokrat
Tjipta Lesmana: SBY Sungguh akan Lengserkan Anas
Pakar komunikasi sekaligus pengamat politik, Prof Tjipta Lesmana menilai ketua dewan pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar komunikasi sekaligus pengamat politik, Prof Tjipta Lesmana menilai ketua dewan pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yuhdoyono (SBY) tidak main-main.
Hal ini dapat terlihat dengan pernyataan yang dilontarkan kader-kader senior Demokrat beberapa hari belakangan ini. Khususnya untuk melenggserkan Ketua Umum Anas Ubaningrum.
"Ini kali saya kira Pak SBY meminta kader-kader senior Demokrat untuk melengserkan Anas. Ini kali serius," kata Pakar komunikasi politik ini kepada wartawan termasuk Tribunnews.com, usai peluncuran bukunya berjudul 'Bola Politik dan Politik Bola, Kemana Arah Tendangannya?' ,di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/2/2013).
Mengapa demikian? Guru besar komunikasi ini mengatakan hal ini tak terlepas makin dekatnya Pemilu 2014. Karena jika SBY tidak turun tangan melakukan hal itu, maka Partai yang dibentuknya akan hancur pada 2014 mendatang.
"Ya caranya tidak ada cara lain, Kongres Luar Biasa (KLB)," ujarnya.
KLB, imbuh dia, bisa digelar SBY selaku ketua majelis tinggi, bila merujuk pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Demokrat. "AD/ART mengatakan majelis tinggi bisa memanggil Konggres Luar Biasa dengan suara dua pertiga. Dan saya yakin pak SBY misa mengumpulkan itu," ujar dia.
Apalagi bila merujuk pada hasil survei terakahir yang dikeluarkan Saiful Mujani Research and Consulting (SRMC) bahwa elektabilitas Demokrat terjun bebas hanya mencapai delapan persen.
Seperti diketahui, usai SMRC merilis hasil survei bahwa suara Demokrat terjun bebas sebesar 8,3 persen jika pemilu dilakukan hari ini. Dua politisi senior Demokrat, Syarif Hasan dan Jero Wacik secara kompak menggelar jumpa pers di kediamannya masing-masing. Keduanya mendesak Anas untuk mundur lantaran proses hukumnya di KPK yang hingga saat ini tidak jelas statusnya. Hal itu membuat merosotnya elektabilitas Demokrat.
Klik: