DPD Golkar Se-Indonesia Minta Penjelasan Akbar Soal Surat Wantim
Surat Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung terus menjadi pembahasan di internal partai berlambang beringin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Surat Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung terus menjadi pembahasan di internal partai berlambang pohon Beringin itu. Surat tersebut mencermati elektabilitas calon presiden dari Golkar Aburizal Bakrie.
"Pencalonan Aburizal Bakrie sebagai capres, bukan lahir seketika, tapi atas pertimbangan kami di daerah," ujar Ketua DPD Sulawesi Tenggara, Ridwan Bae dalam jumpa pers di Fraksi Golkar, Jakarta, Senin (7/1/2013).
Ridwan mengatakan DPD Golkar se-Indonesia akan menemui Akbar Tanjung. Mereka meminta penjelasan Ketua Pertimbangan Golkar itu atas surat yang disampaikan kepada DPP.
"Kami DPD di seluruh Indonesia akan mendatangi Bang Akbar untuk tidak melakukan keterangan terbuka. Harusnya membawa masalah ini di kamar Golkar," ujarnya.
Menurut Ridwan, sikap Akbar itu bertentangan dengan etika internal partai. Apalagi pernyataan Akbar Tandjung itu tidak bisa membatalkan hasil rapat pimpinan yang menetapkan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden Golkar.
"Kami DPD 1 dalam waktu sesingkat-singkatnya akan mendatangi Bang Akbar, terhadap kesungguhan Akbar atas sikap memihak atau tidak memihak di balik pernyataan-pernyataan itu," tutur Ridwan.
Ridwan mengatakan semestinya Akbar turun ke lapangan untuk mensosialisasikan pencalonan Ical sebagai presiden masa 2014-2019.
"Jangan ada polemik di antara kita, salah bahasa akan salah pengertian yang akan digoreng oleh politisi di luar partai," katanya.
Namun, Ridwan mengatakan pihaknya belum membicarakan soal sanksi kepada Akbar Tandjung. Mereka hanya ingin meminta penjelasan Akbar.
"Kita belum mengarah ke sanksi, kita belum tahu. Kita mendatangi bukan untuk memecat dia," tukasnya.