Saiful: Survei atas Perintah Totok
Saiful menjelaskan, dana untuk survei itu juga berasal dari Totok. “Ada kontrak kerja antara saya dan Pak Totok terkait survei itu,” ujarnya.

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -Pemilik lembaga riset Saiful Mujani Research and Consulting, Saiful Mujani, yang menjadi saksi dalam siding di Tipikor Jakarta dengan terdakwa mantan Bupati Buol Amran Batalipu, menegaskan pihaknya melakukan survei atas permintaan Direktur PT HIP Totok Lestyo.
Survei dilakukan terkait dengan pemilu kada di Buol di mana Amran akan kembali maju sebagai kandidat.
“Itu survei dilakukan atas permintaan Pak Totok Lestyo untuk mengetahui opini masyarakat Buol terkait dengan pemilu kada, terhadap para kandidat, termasuk Pak Amran,” kata Saiful di depan Majelis Hakim yang diketuai Gusrizal SH, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (20/12/2012).
Saiful Mujani dihadirkan sebagai saksi terkait dengan surveinnya untuk kepentingan Bupati Amran yang akan mencalonkan kembali dalam Pemilu Kada Buol.
Saiful menjelaskan, dana untuk survei itu juga berasal dari Totok. “Ada kontrak kerja antara saya dan Pak Totok terkait survei itu,” ujarnya.
“Apa ada pemberian dana survei oleh Hartati Murdaya,” tanya hakim.
“Tidak ada, Yang Mulia. Semua dari Pak Totok, dan Pak Totok juga tidak menyebut nama Ibu Hartati,” tegas Saiful.
Saiful juga menjelaskan, survei dilakukan sebanyak dua kali. Pada Februari dan Juni, dengan nilai kontrak Rp300 juta dan Rp150 juta.
Sebelum survei, kata Saiful, dirinya pernah bertemu dengan Amran di PRJ atas undangan Totok. “Saat itu saya dikenalkan oleh Pak Totok ke Pak Amran. Setelah sekian lama bertemu dan saya diminta menjelaskan ke Pak Amran tentang manfaat survei, Ibu Hartati datang, tapi hanya mendengarkan saja, tidak ada komentar,” kata Saiful.
“Apa hubungan Totok dengan Amran sehingga dia begitu besar member atensi keBupati Amran?” tanya hakim.
“Saya tidak tahu persis. Pak Totok hanya bilang punya kebun di Buol,” katanya.
“Apa pernah disebutkan ada hubungan dengan Hartati?”
“Tidak pernah. Saat bertemu di PRJ pun, Ibu Hartati tidak berkomentar sama sekali. Dia hanya mendengarkan (penjelasan saya),” kata Mujani.