Pesawat Sukhoi Jatuh
Obrolan Bisnis Picu Kecelakaan Pesawat
Tragedi yang merenggut 45 nyawa itu ternyata akibat obrolan bisnis di ruang kokpit.

"Akibatnya, pilot tidak segera mengubah arah pesawat keluar dari orbit," tandas Tatang.
Mengenai obrolan bisnis itu, Ketua Tim Penyidik KNKT, Mardjono Siswosuwarno mengungkapkan, tim investigasi menemukan fakta bahwa sempat ada diskusi antara pilot dan tamu Sukhoi yang duduk di kokpit.
"Ada diskusi antara tamu dan pilot tentang fuel consumption selama 38 detik," ujar Mardjono. Kemudian, kata dia, sempat ada juga pembicaraan mengenai rencana pesawat berbalik arah ke Bandara Halim Perdanakusumah.
"Sempat ada pertanyaan dari kapten, kita mau pulang apa terus membuat orbit?" tutur Mardjono. Pertanyaan itu diajukan tiga kali. Karena pertanyaan diajukan ketika mengemudikan pesawat, diduga pilot mengambil arah yang tak seharusnya.
"Pilot minta heading 300 ke barat laut, tapi kemudian di sini pilot seperti menyelonong," jelas Mardjono.
Pesawat Sukhoi itu menabrak Gunung Salak pukul 0732;16 UTC atau pukul 14:32:16 WIB berdasarkan waktu yang tercatat di Flight Data Recorder (FDR) pada radial 198 dan 28 Nautical Mile (NM) HLM VOR atau pada koordinat 06 derajat 42'45'S106 derajat 44'05"E dengan ketinggian sekitar 6000 kaki di atas permukaan laut.