Pemilu 2014
Kalau Kalah Demokrat Jangan Ngamuk
Anggota Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok menilai, partainya harus siap menang dan kalah saat menghadapi Pemilu 2014.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok menilai, partainya harus siap menang dan kalah saat menghadapi Pemilu 2014. Menurut Mubarok, berpolitik harus realistis dan tetap berpijak pada kebenaran.
"Kalau menang harus siap menang, dan kalau kalah harus siap menerima kekalahan. Kalau kalah jangan ngamuk-ngamuk," kata Mubarok ketika dikonfirmasi, Senin (17/12/2012).
Menurut Mubarok, Demokrat harus mencapai tujuan politik dengan cara yang cerdas. Mubarok juga menyinggung pidato Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Pak SBY berterima kasih kepada seluruh kader karena sudah bekerja keras," ucap Mubarok.
Ia mengakui, dalam partai berlambang bintang Mercy, terdapat dinamika internal. Forum Silahturahmi Nasional (Silatnas) Demokrat, papar Mubarok, memperlihatkan partai tersebut sangat solid secara nasional.
"Saya tidak menyangka. Kekuatan kami benar-benar terlihat. Dinamika yang muncul itu soal biasa. Anas mainnya ke bawah, tidak main iklan. Nanti menjelang pemilu baru main iklan," ungkapnya.
Mengenai target 30 persen dengan minimal 15 persen suara pada Pemilu 2014, menurut Mubarok, menunjukkan Demokrat realistis.
"Target 30 persen. Minimal 15 persen itu menunjukkan Pak SBY realistis," ujarnya.
Partai Demokrat menargetkan menguasai kursi legislatif nasional hingga 30 persen pada Pemilu 2014. Target ini 10 persen lebih tinggi ketimbang perolehan kursi legislatif Demokrat pada Pemilu 2009.
"Untuk pemilu legislatif, Demokrat akan kerja keras jadi partai terbesar," tutur Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, di Sentul International Convention Center, Sabtu (15/12/2012).
Anas memaparkan, pada 2009 Demokrat mendapat 20,8 persen kursi legislatif. Sementara, untuk jumlah kepala daerah, kata Anas, Demokrat sudah melampaui angka 30 persen. (*)