Ruhut Didepak Dari DPP Demokrat
Facebooker: Nyesel Banget Milih Partai Ini
Pengamat politik dari Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta Burhanuddin Muhtadi menilai

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik dari Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta Burhanuddin Muhtadi menilai, pencopotan Ruhut Sitompul yang merupakan buldoser TB Silalahi sebenarnya sinyal perlawanan Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), figur sentral di partai tersebut.
"Anas ingin menegaskan bahwa sebagai ketua umum sesungguhnya dirinyalah yang berkuasa di Partai Demokrat," tulis Kompas.com menyitir pendapat Burhanuddin Muhtadi. Lalu bagaimana pendapat para Facebooker yang setia mengikuti polemik internal Partai Demokrat di fanpage Tribunnews.com, Senin (17/12/2012).
Facebooker, Aboed Rsb, menulis jika Anas sepertinya tidak bisa 'tersentuh'. "Salut buat Ruhut yang berani vokal. Nyesal banget milih partai ini," ujarnya dengan nada kecewa.
Dhani Oglex, Facebooker yang lain menyatakan jika kebusukan anas dan antek-anteknya akan segera terbongkar."Saya yakin Ruhut akan selalu berada di Demokrat.Karena demokrat sangat membutuhkan sesosok jiwa seperti Ruhut Sitompul," tulisnya.
Berbeda dengan Dhani, Facebooker Rosman Jufri, malah senang Ruhut dicopot dari Partai Demokrat. "Kalau menurut saya. Sudah betul Ruhut di copot. Karena dia itu bagai duri dalam daging bagi partai. Gak menghargai pimpinan. Maka diciptakanlah management conflict. Jika sekiranya Ruhut meradang maka Pak SBY-lah yang akan turun tangan. Jadi, saya pikir ini bukan Pak Anas melawan Pak SBY," demikian isi komentar Rosman.
"Hanya golongan pintar memiliki pemahaman yang cukup tentang kualitas intrapersonal dengan rasa seni yang tinggi dalam mengeksplorasi peran semangat nasionalis yang humanis sebagaimana gambaran dari pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara penuh keberagaman dalam satu kesatuan romantika kehidupan berkebangsaan Indonesia yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, Bhineka Thunggal Ikha & NKRI yang mampu menerima ruhut dengan pribadi yang welcome. by the way untuk orang-orang yang primitif kolot berwawasan sempit berpikir dengan analisa mengandalkan dengkul dan atau tidak tahu makna dasar negara akan sangat sulit menerima fenomena bang Ruhut yang populer lewat media dengan julukan Poltak si raja minyak dari Sumatera ini apalagi dimotori kepentingan pribadi dan atau golongan tertentu sahaja akan mabuk ngeliatin gaya Poltak but biasanya Poltak juga tidak akan kehabisan amunisi untuk tetap eksis didunianya sepanjang ajal belum menjemputnya kita tunggu gebrakan Poltak selanjutnya," demikian bunyi komentar Facebooker, Mu'alim Riau Peduli.
Berikut komentar para facebooker
-
Rossy Rachmat Ochie Pemecatan bang Ruhut mungkin krn terlalu banyak bicara walaupun mungkin itulah yg sebenarnya tp tunjuk sana tunjuk sini malah membuat internal partai menjadi lebih tidak kondusif . Mengenai latar belakang yg lain hanya mereka para petinggi demokrat/yg berkepentingan yg tau.
-
Hamzah Asseggaf ruhut pandai menjilat sby dgn mulut embenya.... bagi anas ini membahayakan posisinya terkait dengan apa yg selalu dikoarkan si ruhut.. melihat semakin terjepitnya posisi nya anas mengambil resiko memecat ruhut karena dianggap sdh ggak bisa dipakai sebagai tameng ...jadi yang lebih tepat ruhut si mulut ember VS anas si ppembohong
-
Ierul Nizam di pecat atau pun tidak samo bae es ,selama yg duduk di DPR yg itu2 jg, sy berharap ada kiamat kecil di negara ini atau REVOLUSI !!!
-
Dato Achmad Widato untung gw kagak milih siapa2 ...........
yg penting gw msh bs kerja n cr uang ms bodo dgn smua nya itu !!
emang gw pikirin ??? -
Luthfi Maharsa mmbuktikan klo anas kurang realistis dlm mmbca kondisi
-
Hendradi Ye mulut kotor vs pikiran kotor
-
Azhar Zar apa aq musti blg wau 3x gitu biar spt...???
-
Seminyak Bali Driver Saya lbh suka klo bang ruhut yg jadi presiden...
-
Muhammad Ganso Ricky Nasuha kalo kondisinya seperti ini.. AU itu kayaknya ingin jadi penguasa Demokrat, bukan pemimpin Demokrat..
-
Joko Suhendro Bubarin aja partai demokrat karna membohongi masyarakat buktinya slogan kampanyenya ternyata anti korupsi jadi mari korupsi
-
Jusly Jacob Menurut sy bukan, Anas pecat Ruhut memang sudah di-restui SBY, karena SBY jg sudah muak & jenuh dgn puji2an gombal si Poltak...
-
Tribunnews.com Terima kasih atas semua komentarnya. Anda masih bisa memberikan komentar namun sudah ditutup untuk pemuatan di Tribunnews.com
NASIONAL POPULER