Ruhut Dicopot dari Demokrat
Menunggu Aksi Ruhut Sitompul
Siapa yang tak kenal politisi nyentrik Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Siapa yang tak kenal politisi 'nyentrik' Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul? Seluruh politisi, mungkin hampir seluruh masyarakat di Indonesia, juga mengenal politisi yang dulunya dikenal saat bermain dalam sinetron Gerhana dengan julukan si Raja Minyak dari Medan.
Kini, Ruhut seperti sedang gundah gulana. Oleh partainya, lelaki kelahiran Medan, 24 maret 1954 ini dilengserkan sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat. Pasca pelengserannya diumumkan, Kamis (13/12/2012) kemarin, Ruhut langsung 'tunjuk hidung' Anas Urbaningrum.
Dengan penuh percaya diri, kepada para wartawan, Ruhut kemudian berani sesumbar hanya Presiden SBY dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Partainya, yang bisa melengerkannya dari jabatannya di DPP PD. Ruhut tak ragu menuding Anas Urbaningrum.
Dalam karir perjalanan politiknya, nama Ruhut makin kinclong setelah resmi pindah menjadi kader Demokrat. Semula, Ruhut dikenal sebagai kader Partai Golkar. Ia pun tegas mengatakan, tak akan pindah ke partai lain lagi.
Karirnya sebagai wakil rakyat di DPR, terlebih pernyataan-pernyataannya yang berani dan terkesan kontroversial, yang membuat namanya makin dikenal.
Para pencari berita pun, seakan kurang lengkap bila tak meminta komentar Ruhut untuk meminta tanggapan terkait permasalahan menyangkut partainya.Apalagi, Ruhut sudah lebih dulu memproklamirkan sebagai juru bicara partai.
Pada saat Pansus Angket kasus Bank Century berjalan, Ruhut juga kerap menjadi sorotan. Ia dengan lantang menepis segala tudingan kepada partainya. Bahkan, membela mati-matian isu mengenai aliran dana bailout Bank Century (kini Bank Mutiara).
"Kalau Ibas terima Rp 500 miliar, potong leher saya. Kalau ada dana mengalir ke Demokrat, potong kuping Ruhut," katanya ketika itu menanggapi tudingan dana Century mengalir ke beberapa orang Demokrat.
Belum lagi saat, Ruhut adu mulut dengan mantan anggota Pansus kasus Bank Cenrtury, Profesor Gayus Lumbuun saat digelarnya rapat. Saat itu, beberapa media televisi bahkan sampai mengulang beberapa kali adegan adu mulut saat rapat pansus Bank Century antara Ruhut dengan mantan politisi PDI Perjuangan, Profesor Gayus Lumbuun.
Dalam setiap rapat Pansus Bank Century, Ruhut kerap berapi-api menangkis serangan yang dilakukan lawan politik partainya.
Bahkan, pada 3 Juni 2009 lalu, Front Pembela Islam (FPI) berencana akan menangkap Ruhut Sitompul atas pernyataanya yang telah menyinggung etnis Arab, bila Kepolisian Indonesia tidak menanggapi permintaan Forum Keturunan Arab Indonesia (FOKARI).
Ketika itu FORKARI lebih dulu meminta polisi untuk menangkap Ruhut. Seiring berjalannya waktu, Ruhut tetap menjadi politisi yang seakan menjadi fenomenal atas pernyataan-pernyataannya.
Kini, meski dicopot jabatannya dalam sturktur DPP Partai Demokrat, Ruhut kemungkinan akan tetap bersuara nyaring tanpa ragu-ragu.
Apalagi, ia masih aman menjadi wakil rakyat mewakili partainya sebagai anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR dan duduk sebagai anggota Komisi III yang membidangi masalah hukum dan HAM ini. Kita tunggu aksi-aksi Ruhut Sitompul berikutnya dalam setiap kesempatan.