Neneng Diadili
Nazaruddin Pernah Damprat Rosa
Muhammad Nazaruddin tak segan mendamprat bawahannya, tak terkecuali bekas Direktur Marketing PT Anugrah Nusantara, Mindo Rosalina

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Nazaruddin tak segan mendamprat bawahannya, tak terkecuali bekas Direktur Marketing PT Anugrah Nusantara, Mindo Rosalina Manulang ketika mengajukan pencairan uang untuk panitia pengadaan proyek PLTS di Kemennakertrans pada 2008.
Saat itu, proyek pengadaan PLTS sudah dirampungkan PT Alfindo Nuratama Perkasa, perusahaan milik Arifin Ahmad yang disewa benderanya oleh PT Anugrah Nusantara, sehingga muncul ide, agar mendapat proyek lagi, Rosa mencoba mengajukan pencairan untuk Kemennakertrans.
"Waktu itu disuruh Pak Nasir. Siapa tahu tahun depan dapat proyek yang lebih besar lagi. Nah, Pak Nazar marah dan bilang, 'Memang itu uang nenek moyangmu!'" kata Rosa ketika memberi kesaksian untuk terdakwa Neneng di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (4/12/2012).
Alasan Nazaruddin marah cukup beralasan karena tahu bahwa Dirjen di Kemennakertrans memecah proyek PLTS senilai Rp 8.9 miliar itu. Padahal, Nazaruddin, seperti diakui Rosa, sudah membeli proyek itu dari DPR dengan membayar lima persen dari total nilai proyek.
Sehingga Nazaruddin memerintahkan Nasir untuk melapor kepada dua politisi di DPR yakni dari Demokrat, Jhonny Allen Marbun, dan dari PDI Perjuangan, Emir Moeis, untuk menjadwalkan memanggil Dirjen pada Kemennakertrans, kenapa paket proyek dipecah.
"Waktu itu kata Pak Nazar, akan ada pengerjaan solar cell di Kemennakertrans dan waktu itu perusahaan sudah membayar full atau sudah membeli anggaran di DPR lima persen. Jadi tidak mungkin dipecah," terang Rosa yang mengaku lupa nama Dirjen yang dimaksud.
Bukan saja Nazaruddin yang menyampaikan kegeramannya, Direktur Keuangan PT Anugrah Nusantara, Neneng Sri Wahyuni ikut-ikutan. Istri Nazaruddin ini memiliki kewenangan untuk meneken uang masuk dan keluar perusahaan, termasuk uang fee.
"Kita ini sudah rugi ngapain kasih-kasih, tidak bisa," tukas Neneng seperti ditirukan Rosa, yang belakangan mengaku tidak tahu apakah pada akhirnya PT Anugrah Nusantara memberikan dollar dicampur euro untuk panitia pengadaan Kemennakertrans.
Klik: