Dugaan Korupsi PLN
Rapat Ditunda, Komisi VII Kecewa Dahlan Iskan
Komisi VII DPR kecewa dengan sikap Menteri BUMN Dahlan Iskan. Mantan Dirut PLN itu hanya menyampaikan izin pada rapat mengenai inefisiensi PLN.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VII DPR kecewa dengan sikap Menteri BUMN Dahlan Iskan. Mantan Dirut PLN itu hanya menyampaikan izin pada rapat mengenai inefisiensi PLN. Akhirnya rapat tersebut ditunda.
Dahlan mengaku akan mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sehingga tidak dapat mengikuti rapat dengan Komisi VII.
"Terus terang kami kecewa pejabat negara pembantu presiden abaikan hal-hal yang penting, tidak etis untuk diteladani seperti ini," kata Wakil Ketua Komisi VII Effendi Simbolon di ruang rapat Komisi VII, Jakarta, Senin (3/12/2012).
Effendi membandingkan dengan kedatangan Dahlan di Badan Kehormatan (BK) terkait laporan dugaan oknum DPR yang meminta jatah BUMN. Namun, ketika diminta pertanggungjawaban kerugian negara malah mangkir.
"Terus terang kami kecewa, ini saya lihat dari wajahnya bapak malu juga sebagai kolega apa perlu kita cek rapat kabinet tidak ada beliau tidak bisa jalan kami minta penjelasan dari koleganya," ujarnya.
Menteri ESDM Jero Wacik membela Dahlan. Jero yakin Dahlan berniat bertemu Komisi VII DPR. Tetapi, adanya panggilan presiden untuk rapat terbatas membuat Dahlan izin dalam rapat itu.
"Saya mengajak kita semua mari lebih banyak positif Pak Dahlan tadi niatnya pasti mau hadir, tapi ada panggilan Presiden ini surat ada di saya, Menteri BUMN dipanggil dalam rapat terbatas tentang job creation surat dari Dipo Alam," katanya.
Effendi yang bertemu Dahlan sebelum rapat melihat Mantan Dirut PLN dengan wajah yang ketakutan. Untuk itu, politisi PDIP itu menyarankan Dahlan dibawa ke psikiater karena sikapnya yang melecehkan DPR.
"Kami di Komisi VII tidak berempati pada saudara Dahlan dan ini juga kami sampaikan pada penggunnaya kan pak presiden kalau pembantunya saja begini apa yang bisa kita harapkan dari pengelola negara. Kita sudahi dulu rapat ini," katanya.