Verifikasi Parpol
KPU Bantah Istimewakan Tiga Parpol
Hadar tak memungkiri komisioner KPU mengajak IFES masuk ke dalam hotel dan membantu verifikasi administrasi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Hadar Navis Gumay, salah seorang Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan, tidak benar pihaknya memberikan perlakuan istimewa kepada partai Nasdem, PKB, dan PDI Perjuangan saat verifikasi administrasi partai politik (parpol).
"Saya tidak pernah tahu kalau ada pernyataan kabiro hukum (Nanik Suwarti) seperti itu. kalau toh ada, itu fitnah," ujar Hadar, Jakarta, Senin (26/11/2012).
Hadar tak memungkiri saat dikatakan komisioner KPU mengajak IFES masuk ke dalam hotel dan membantu verifikasi administrasi. Namun menurutnya, IFES hanya membantu KPU dalam menjelaskan dan mengarahkan orang KPU (verifikator), dalam memindahkan data ke dalam Sipol (sistem informasi partai politik).
"Soalnya, staf berontak tidak bekerja. Staf menolak apa yang kami perintahkan. Jadi, ada orang yang bantu dan mengarahkan. Bagaimana jadinya kalau mereka tidak mau melaksanakan kerja? Tahapan pemilu jadi terganggu. Orang ini bukan orang liar, mereka di bawah kontrol kami," aku Hadar.
Tim konsultan tersebut dipimpin oleh IFES. IFES juga membawa serta murid-muridnya yang banyak berasal dari universitas.
"Mereka membantu mengarahkan dalam memindahkan data dari excel ke dalam Sipol. Itu sebenarnya tidak penting. Yang penting orang itu tidak merusak data, tidak memindahkan data," tegasnya.
Hadar nampaknya masih geram dengan jajaran sekretariat jenderal (setjen) KPU. Menurutnya, setjen sering membuat pernyataan bohong.
"Orang sekretariat ini tidak pantas kerja di sekretariat. Tunggu saja keputusan DKPP," ujar Hadar kesal.
Diwartakan sebelumnya, sekjen PKNU mengutip pernyataan Nanik saat sidang pertama DKPP bahwa KPU memberikan prioritas kepada tiga partai dan mengikutsertakan IFES.