Senin, 6 Oktober 2025

KTT Asean ke 21

Stabilitas Kawasan Harus Bersinergi

Konferensi Tingkat Tinggi(KTT) ke-21 ASEAN yang dibuka hari ini, Minggu, 18 Nopember 2012 berlangsung di tengah ancaman konflik

Penulis: Dahlan Dahi
zoom-inlihat foto Stabilitas Kawasan Harus Bersinergi
Tribunnews.com/Herudin
Sebelas bendera sudah siap diarak di Jakarta mulai dari Bundaran HI menuju Monas, untuk menyambut penyelenggaraan KTT ASEAN XIX tanggal 17- 18 November 2011

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi(KTT) ke-21 ASEAN yang dibuka hari ini, Minggu, 18 Nopember 2012 berlangsung di tengah ancaman konflik dan kekerasan di beberapa kawasan, termasuk diantara negara anggota ASEAN sendiri seperti masalah Laut China Selatan maupun konflik perbatasan lainnya.
Karena itu, KTT ASEAN kali ini menjadi momentum untuk meredam dan menyelesaikan potensi konflik tersebut agar tidak meluas dan pecah sebagaimana terjadi di kawasan Timur Tengah.

Kehadiran Presiden SBY di KTT ke-21 ASEAN memiliki makna penting.

Selain sebagai negara demokrasi terbesar dengan tingkat pertumbuhan ekonominya yang cukup signifikan, kehadiran Presiden SBY bisa menjadi pioneer bagi penguatan demokrasi di kawasan ASEAN dus meningkatkan perekonomian ASEAN.

Terlebih KTT ASEAN kali ingin memastikan tercapainya satu komunitas, senasib sepenanggungan (one community, one destiny) pada 2015 nanti.

Demikian dikatakan dosen Ilmu Politik FISIP UIN Jakarta, A. Bakir Ihsan yang juga anggota delegasi dalam pertemuan tersebut.

Menurut Bakir, peran Indonesia di kancah internasional selama ini cukup signifikan. Peran misi perdamaian Indonesia di kawasan konflik dianggap berhasil, bahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah pasukan perdamaian (peacekeeping operations).

"Keberhasilan tersebut bisa menjadi modal Indonesia untuk memastikan perdamaian di kawasan regional ASEAN," kata Bakir dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Minggu(18/11/2012).

Secara faktual, kawasan ASEAN belum sepenuhnya damai. Di beberapa negara terjadi tindak kekerasan baik yang bersifat vertikal maupun horisontal. Seperti yang dialami kelompok minoritas di Myanmar maupun beberapa potensi konflik lainnya di kawasan ASEAN.

Bila masalah tersebut gagal diselesaikan, akan mengganggu stabilitas politik kawasan (regional) dan tidak menutup kemungkinan akan menjalar kepada negara lainnya, termasuk di Indonesia. Karena itu, ASEAN harus punya daya tekan untuk memastikan kedamaian, keamanan, dan stabilitas terjamin di semua negara anggota ASEAN.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved