Selasa, 7 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris di Palmerah

TPM Desak Polisi Segera Ungkap Identitas Basir

Tim Pengacara Muslim (TPM) mendesak Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror untuk segera membuka identitas sosok misterius bernama Basir ke

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto TPM Desak Polisi Segera Ungkap Identitas Basir
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Anggota Densus 88 menjaga sebuah rumah di kawasan Kemanggisan RT 03 RW 09, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (27/10/2012). Dari rumah tersebut Polisi menangkap tiga orang terduga teroris, yaitu Herman Setiono (20), David Ashari (18), dan Yanto. TRIBUN/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pengacara Muslim (TPM) mendesak Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror untuk segera membuka identitas sosok misterius bernama Basir ke publik. Basir disebut ikut tertangkap bersama Herman dan Davit dalam penggerebekan di Palmerah, tetapi yang muncul ke publik hanya sosok Herman dan Davit.

"Kepolisian harus mencari tahu Basir ini siapa. Sebab, yang ditangkap Densus itu Nanto, Davit, Herman, dan Basir. Namun yang diungkap ke publik hanya Nanto, Davit dan Herman, tidak termasuk Basir," tutur Ahmad Michdan dalam konferensi pers di Kantor Tim Pengacara Muslim di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (29/10/2012).

Menurut Michdan, pengungkapan identitas Basir sangat penting untuk segera ditelusuri agar tidak memunculkan prasangka negatif dalam masyarakat. Michdan sendiri mengatakan ada dugaan Basir adalah agen yang disusupkan ke dalam lingkungan anak muda muslim. Anak-anak muda muslim yang disusupi Basir memiliki jiwa juang tinggi terhadap Islam.

"Ya kita jadi berpikir kalo Basir ini memang dibiarkan menyusup, agar Islam tidak berkembang," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Herman dan Davit ditangkap oleh Densus 88 di kawasan Palmerah, ternyata dalam penangkapan tersebut juga ikut diamankan seorang yang disebut bernama Basir.

Sosok Basir ini menjadi sosok yang misterius, karena penangkapannya tidak pernah diungkap. Basir sendiri disebutkan datang dari Surabaya, kemudian mampir ke Bogor, kemudian datang ke Jakarta dan sempat ke Masjid Baitul Karim Kebon Kacang, dekat kediaman Nanto, sebelum kemudian datang ke rumah Herman dan Davit untuk menginap.

Klik:

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved