Kamis, 2 Oktober 2025

KMP Bahuga Jaya Tenggelam

Zulfirman Kuat karena Susu Sachet

Zulfirman (38), satu dari sekian penumpang selamat KMP Bahuga Jaya yang ditabrak kapal tanker Norgas Chantika berbendera Singapura mengaku

Penulis: Y Gustaman
Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Zulfirman Kuat karena Susu Sachet
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Zulfirman, korban tabrakan kapal penumpang KM Bahuga Jaya dan kapal tanker Norgas Cathinka, menunjukkan kunci mobil sebagai barang yang tersisa di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Rabu (26/9/2012). Tabrakan antara kapal tanker Norgas Cathinka dan KM Bahuga Jaya terjadi di perairan Selat Sunda sekira pukul 04.48 WIB. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Zulfirman (38), satu dari sekian penumpang selamat KMP Bahuga Jaya yang ditabrak kapal tanker Norgas Chantika berbendera Singapura mengaku memiliki firasat tak enak ketika kapal hendak merapat ke Bakauheni, Rabu (26/9/2012) sekitar pukul 04.48 WIB. Malam itu, badannya yang letih tetap membuat Zulfirman terjaga. Tiap kali memejamkan mata, selalu terbangun.

Zulfirman tidak seperti Jupri, rekan lainya yang memilih naik ke lantai dua kapal. Ia tetap berada di dalam mobil Mitsubishi yang diparkir di lantai dasar. Begitu juga dengan Hendri, memilih bertahan tidur di mobil Mitsubishi. Ketika oleng, Ia membangunkan Hendri.

"Saat itu, banyak teriakan minta tolong dari penumpang di lantai satu. Kebanyakan mereka terjepit mobil. Malam itu banyak kondektur truk yang bertahan di atas mobil. Saya tidak bisa menolong mereka dengan kondisi kapal mau karam," ujar Zulfirman.

Sebelum menceburkan diri ke laut, Zulfirman sempat emosi. Pasalnya, ABK hanya mencoba menenangkan penumpang dengan kondisi kapal menjelang karam. Tak sampai satu jam, kapal pun karam, dan sempat mengeluarkan api.

Di tengah terombang-ambing oleh ombak, Zulfirman masih punya tenaga. Ia sempat menolong temannya Alifan yang sudah terlihat lemas. Untuk selamat, keduanya mendekati sekoci yang terjatuh karena talinya putus tadi.

Di sekoci yang lambungnya nampak di permukaan ini, menjadi sandaran pegangan sekitar 20 penumpang. Di atas sekoci ini hanya ada dua perempuan, sisanya laki-laki. Mereka saling menenangkan satu sama lain untuk terus berdoa di atas sekoci.

Beruntung, salah satu penumpang mengeluarkan dua sachet susu seribuan dari tas yang diselamatkannya. Dari dua sachet itu, tiap penumpang yang bersandar di sekoci mendapat jatah satu sedotan. "Itu menjadi tambahan tenaga buat kita," terangnya lagi.

"Saya bersyukur dikasih nafas kedua kali. Saya sudah iklas waktu di atas gelombang. Tidak ada pikiran-apa-apa. Waktu dapat kapal bantuan saya sembah sujud sudah Allah berikan keselamatan kepada saya," tandasnya.

Meski mobil dealer yang dibawanya karam bersama KMP Bahuga Jaya, ada tiga orang masih bisa menyelamatkan kunci mobil yakni Jupri, Zulfirman dan Alifan. Sedang Hendri tak sempat menyelamatkan kunci mobil karena mendadak kaget dan memilih menyelamatkan diri.

Zulfirman menjelaskan, mereka berempat baru saja berangkat dari pabrik Mitsubishi Krama Yudha Tiga Berlian di Kawasan Pulo Gadung. Dari sana, keempatnya langsung menuju Merak untuk melanjutkan perjalanan membawa mobil ke dealer PT Suka Fajar, Pekanbaru.

"Dari semua yang hilang dan merugikan saya adalah ponsel, baju-baju salin selama di perjalanan, sama uang jalan. Untungnya saya masih selamatkan STNK, SIM, Surat Tanda Coba Kendaraan. Sama ini, tiga bukti kunci mobil yang kita bawa selamat," terang Zulfirman sambil menunjukkan tiga kunci.

Baca Juga:


Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved