KMP Bahuga Jaya Tenggelam
Fernando: Ibu Saya Gemetaran Melihat Air
Menurut Fernando, pikiran ibunya masih terbayang-bayang dengan kejadian naas itu. Hampir dua jam ia dan orangtuanya terombang-ambing di Selat

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Sejumlah korban selamat karamnya Kapal Motor Penumpang Bahuga Jaya masih syok. Salah satunya Romawli, warga Wates, Lampung Tengah, yang masih dirawat di Medika Krakatau Hospital.
Romawli bersama Risman Sinurat dan Fernando, suami dan anaknya, baru saja mengunjungi sanak saudara dari Jakarta menuju Lampung. Ketiganya mengunakan kendaraan pribadi berupa jeep.
"Ibu saya sampai sekarang masih gemetaran melihat air. Dia terlalu banyak minum air laut bercampur solar," ujar Fernando kepada Tribunnews di Medika Krakatau Hospital, Cilegon, Banten, Rabu (26/9/2012) malam.
Menurut Fernando, pikiran ibunya masih terbayang-bayang dengan kejadian naas itu. Hampir dua jam ia dan orangtuanya terombang-ambing di Selat Sunda, setelah melompat dari kapal yang karam setelah ditabrak kapal tanker Norgas Chantika.
Sesaat dentuman keras setelah ditabrak, KMP Bahuga Jaya oleng dan semua penumpang berebut pelampung. Saat itu, kata Fernando, semua penumpang memilih terjun ke air membuat koloni agar mudah diselamatkan.
Beruntung, Fernando tidak mengalami syok. Siswa kelas 5 SD ini masih bisa keluar dari ruang perawatan Seruni. Disini lah Fernando bercerita peristiwa itu. Ia mengaku keluar ruangan untuk menggerakkan kakinya agar tidak kaku.
Baca Juga:
- Pengganti LKS Miyabi Janjikan Minggu Depan
- Kejari Nunukan Masih Kekurangan Personel
- Wamendag Temukan 1.200 Ban Impor Bermasalah
- Gemmpur Kembali Demo PT Semen Tonasa