WNI Ditembak Polisi Malaysia
Pemerintah Harus Proaktif Bela WNI di Malaysia
Anggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo meminta pemerintah lebih proaktif membela WNI di Malaysia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo meminta pemerintah lebih proaktif membela WNI di Malaysia.
Menurut Tjahjo, frekuensi kasus tewasnya WNI di negara tersebut semakin meningkat.
"Apapun, kewajiban negara atau pemerintah harus membela setiap warga negara di negara lain yang tertimpa kasus," kata Tjahjo di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (14/9/2012).
Tjahjo mengungkapkan, Pemerintah Indonesia tidak terkendala solidaritas Asean. Namun, lebih menyangkut WNI serta kehormatan bangsa.
"Kemenlu harus lebih aktif dan keras untuk membela warga negara atau TKI dan TKW kita di luar negeri. Jumlah TKI kita di luar negeri baik legal maupun ilegal sudah mencapai 6,5 juta orang," jelasnya.
Tjahjo mengungkapkan, terdapat 39 ribu TKI yang terindikasi sedang bermasalah.
"Pemerintah harus memprioritaskan hal ini juga, ditangani kasus per kasus," ucapnya.
Langkah-langkah penanganan pemerintah, paparnya, harus intens, terkait advokasi dan mengefektifkan penanganan TKI. Evaluasi terkait moratorium juga harus dilakukan serius, dengan mempercepat MoU di negara-negara lain.
"Pemerintah RI harus memanfaatkan program pengampunan dan pemutihan terhadap TKI. Koordinasi Kemenlu dan peran intelijen juga harus terpadu. agar nasib dan nyawa TKI kita tidak terus jadi korban. Keselamatan warga negara kita harus dijamin pemerintah," ujarnya.
Empat WNI tewas ditembak polisi Malaysia di negara bagian Perak. Penembakan terjadi pada 7 September 2012 sore. (*)
BACA JUGA