Senin, 6 Oktober 2025

Penyidik Polri Akan Didik Manajemen Risiko Perbankan

Bareskrim Polri hari ini menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Sertifikasi dan

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Penyidik Polri Akan Didik Manajemen Risiko Perbankan
Yogi Gustaman/Tribunnews.com
Irjen Saud Usman Nasution

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bareskrim Polri hari ini menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Sertifikasi dan Manajemen Risiko (BSMR) untuk Pengurus dan Pejabat Bank.

MoU tersebut dilakukan di Gedung Bareskrim Polri yang langsung ditandatangani pejabat Bareskrim Komjen Pol Sutarman.

Menurut Wakabareskrim Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution nota kesepakatan tersebut MoU adanya berkaca dari Krisis Moneter 1997 yang melanda Indonesia sehingga lembaga keuangan Indonesia terpukul.

Kemudian Bank Indonesia (BI) membuat tiga peraturan untuk mengantisipasi hal tersebut terulang kembali yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang sertifikasi dan manajemen resiko pengurus dan pejabat bank, Peraturan Bank Indonesia nomor 8 tahun 2006 tentang sertifikasi dan manajemen resiko pengurus dan pejabat bank, pertauran BI nomor 11 tahun 2009 tentang sertifikasi dan manajemen resiko pengurus dan pejabat bank.

"Pada awalanya kegiatan tersebut diprioritaskan kepada pengurus dan pejabat bank, ke depan penyidik Polri perlu memahami untuk mengantisipasi manajemen risiko perbankan kita, selama ini bank membantu dalam pembangunan nasional, bila bank tidak sehat atau bangkrut maka sulit melakukan pembangunan nasional dan roda pemerintahan, untuk itu Polri bisa ikuti dan pahami dalam hal manajemen risiko tersebut," terang Saud di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2012).

Pelatihan Manajemen Risiko akan diberikan kepada penyidik di Polsek, Polres, Polda, dan Markas Besar guna mendukung pembangunan nasional. Meskipun pada dasarnya Polri sudah memiliki kemampuan untuk melakukan tugasnya dalam penyidikan kejahatan-kejahatan perbankan, tetapi pendidikan itu akan bisa dikembangkan lebih luas mengingat dalam melaksanakan tugasnya anggota kepolisian banyak menghadapi risiko.

"Kita akan menggunakan tiga level pendidikan, Polres, Polda, dan Markas Besar. Diharapkan penyidik bisa bekerjasama nantinya dalam rangka menyehatkan pembangunanan nasional," ungkapnya.

Adapun kajian untuk Manjemen Risikonya lebih diarahkan supaya seseorang bisa mengambil langkah-langkah di bidang perbankan, asuransi, fiskal, moneter, dan pasar modal.

"Tentu nantinya anggota kita akan mempunyai kualifikasi dalam mencari solusi terbaik bila terjadi sesuatu terhadap perbankan kita," terang Saud.

Saud sebagai pejabat baru di Bareskrim rencananya akan ikut dalam pendidikan tersebut menimbang bahwa kerjasama tersebut sangat baik dan menambah wawasan dirinya terhadap dunia perbankan sehingga bisa memahami kejahatan-kejahatan perbankan.

"Saya juga akan ikut, dalam hidup ini penuh risiko sehingga dengan pendidikan tersebut kita bisa menambah ilmu," ungkapnya.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved