Sabtu, 4 Oktober 2025

Konser Lady Gaga

The Jakarta Institute Tolak Kehadiran Lady Gaga

The Jakarta Institute menolak keras digelarnya konser Lady Gaga di Indonesia.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto The Jakarta Institute Tolak Kehadiran Lady Gaga
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Puluhan mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia berunjukrasa di sekitar Bundaran HI Jakarta Pusat, menolak kedatangan Lady Gaga ke Indonesia, Kamis (24/5/2012). Mahasiswa menilai Lady Gaga membawa kebudayaan hedonisme yang menyebarkan pornografi dan seks bebas.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - The Jakarta Institute menolak keras digelarnya konser Lady Gaga di Indonesia.

Lembaga yang dibentuk sejumlah kampus di Jakarta itu menolak lantaran konser Lady Gaga dinilai semakin memperburuk budaya masyarakat Indonesia yang tengah mengalami krisis saat ini.

Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif The Jakarta Institute, Zulfian S Rehalat dalam keterangan persnya kepada Tribunnews.com, Jumat (25/5/2012).

"Menolak kedatangan Lady Gaga ke Indonesia karena bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia," ujarnya.

Menurut Zulfian, baik bidang kebudayaan, politik, dan hukum, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang mendalam.

Bahkan ia menilai situasi Tanah Air saat ini sedang mengalami kemunduran sejarah lantaran banyak pemimpin, masyarakat, dan pemudanya telah menyimpang dari konsensus nasional seperti amanat Sumpah Pemuda dan Reformasi.

Maka, jika tetap mendukung kedatangan sang "Mother Moster" itu dalam kodisi negara yang sedang terpuruk saat ini, menurut Zulfian, sama saja memberikan peluang budaya barat berjaya di Indonesia.

Oleh karena itu, kata dia, The Jakarta Institute mengimbau agar pemerintah secara tegas menolak kehadiran Lady Gaga di Indonesia.

Mendesak pemerintah untuk segera membentuk kurikulum mengenai kebangsaan yang komprehenship agar karakter masyarakat terbentuk dari pendidikan sekolah.

"Serta mendesak pemerintah untuk menjadikan reformasi benar-benar sebagai agenda utama dalam upaya pemberantasan korupsi, kemandirian ekonomi dan energi, juga tercapainya kesejahteraan dan keadilan untuk masyarakat," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved