Istri Ongen Percaya Kematian Suaminya Kehendak Tuhan
Eta Latuihamalo, (55), menganggap kematian suaminya, Pencipta lagu rohani Raymond J Latuihamalo (56), yang akrab dipanggil Ongen, adalah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eta Latuihamalo, (55), menganggap kematian suaminya, Pencipta lagu rohani Raymond J Latuihamalo (56), yang akrab dipanggil Ongen, adalah sesuatu yang wajar, dan merupakan bagian dari takdir Tuhan.
Saat ditemui di Tempat Pemakaman Umum, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (04/05/2012), usai pemakaman Ongen, Eta mengaku tidak sependapat dengan pendapat banyak orang, yang mengatakan bahwa kematian saksi kunci kematian aktivis HAM Munir itu, penuh kejanggalan.
Eta dan putrinya, Sabilsa (22) menyaksikan sendiri bagaimana Ongen menghembuskan nafas terakhir akibat serangan jantung, saat mengendarai mobil di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, usai berbelanja bersama keluarga.
Sebelum meninggal, Ongen sempat cekcok dengan pengendara lain, akibat selisih paham di jalan. Namun hal tersebut tidak berlangsung panjang.
"Saya kebetulan bersama suami saya tercinta dan anak saya, kami bertiga satu mobil, dan tidak ada terjadi kejanggalan-kejanggalan, itu murni Tuhan sudah memanggil suami saya," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, keluarga tidak akan menindaklanjuti kematian Ongen, serta tidak akan mengizinkan jika ada permintaan otopsi terhadap jenazah almarhum.
"Saya suka cita suami saya sudah pulang ke rumah Bapa, dan saya senang sekali, dengan kematian dia, banyak orang dapat perhiburan," ujarnya.