Minggu, 5 Oktober 2025

Malaysia Diduga Jual Organ TKI

SBY Diminta Tarik Dubes di Malaysia

Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan mengatakan Presiden

Penulis: Y Gustaman
Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto SBY Diminta Tarik Dubes di Malaysia
TRIBUNNEWS.COM/HERU
Diskusi nasib TKI di Malaysia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perlu mengambil langkah tegas dengan menarik Duta Besar RI di Kuala Lumpur, Malaysia sekaligus mengusir Duta Besar Malaysia di Jakarta.

Penarikan dan pengusiran ini  terkait kasus pemberondongan lima polisi Malaysia terhadap tiga TKI asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat hingga membuat ketiganya masing-masing Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Noor (28) tewas secara mengenaskan berapa waktu lalu.

"Ini sudah keterlaluan dan sadis. Mereka menembaki TKI seperti menembaki binatang. Pihak Malaysia terkesan masih menutupi kasus itu di samping sangat terlambat melaporkan peristiwanya ke KBRI," jelas Suganda dalam rilis yang diterima Tribun di Jakarta, Minggu (29/4/2012).

Mahasiswa program S3 Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia itu mendasarkan argumennya bahwa kasus penembakan tersebut terjadi pada 24 Maret 2012 dini hari dan pemberitahuannya baru terjadi sekitar 2 April 2012. "Jelas tidak bisa ditoleransi sama sekali," tukasnya.

Selain menarik Dubes RI dan mengusir Dubes Malaysia, lanjut Syahganda, pemerintah RI juga harus terus mengusut peristiwa tersebut sampai tuntas serta membawanya ke Mahkamah Internasional, demi menjaga kehormatan bangsa dan membela warga negaranya atas penistaan Malaysia.

Ia menambahkan, jika pemerintah RI terkesan mendiamkan atau tidak bersikap keras, maka Malaysia akan semakin menganggap remeh Indonesia sebagaimana berbagai kasus penistaan lainnya beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kepolisian Malaysia telah melakukan kejahatan kemanusiaan karena melakukan penembakan membabi-buta pada warga negara lain khususnya TKI, meski terdapat alasan ketiga TKI diindikasikan sebagai perampok. "Di negara mana pun prosedur penanganan atau untuk menembak seseorang itu ada tahap-tahapnya, bukan langsung dibunuh," tegasnya.

Syahganda mengungkapkan pemerintah RI memang harus mempertimbangkan pemutusan hubungan diplomatik kedua negara akibat Malaysia sering menodai kehormatan warga negara ataupun kedaulatan wilayah Indonesia. "Kita ini bangsa dan negara besar, tidak boleh takut sedikit pun kepada Malaysia jika tak ingin ada TKI dibunuh lagi, termasuk mendapat pelecehan terus-menerus," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved