Sabtu, 4 Oktober 2025

Ujian Nasional 2012

ICW Akan Serahkan Bukti Kecurangan ke Kemdikbud

Ketua Divisi Monitoring Pelayanan Publik, Indonesian Coruption Watch, (ICW), Febry Hendry, mengatakan pembocoran soal

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto ICW Akan Serahkan Bukti Kecurangan ke Kemdikbud
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Penanggungjawab Bidang Hukum, Diseminasi dan Humas LPSK, Hotma David Nixon (kiri) dan Aktivis ICW, Febri Hendri, menonton video rekaman kecurangan dalam Ujian Nasional pada tahun lalu, di kantor LPSK Jakarta Pusat, Senin (23/4/2012). ICW membuka posko pengaduan praktik kecurangan Ujian Nasional (UN) di Kantor LPSK dan meminta siapa saja yang melihat praktik kecurangan UN untuk tidak takut melapor. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Divisi Monitoring Pelayanan Publik, Indonesian Coruption Watch, (ICW), Febry Hendry, mengatakan pembocoran soal Ujian Nasional (UN) adalah bagian dari tindak pidana, pembocoran rahasia negara.

Saat ditemui di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (26/04/2012), ia mengatakan bahwa soal ujian merupakan rahasia negara, dan jelas tulisan tersebut tertera di lembar soal.

ICW sendiri telah menemukan sejumlah bukti mengenai kebocoran soal UN mata pelajaran Matematika tingkat SMP yang digelar kemarin, Rabu (25/04/2012), pada sekolah di wilayah Jabodetabek.

Data bocoran soal matematika yang ditemukan ICW, memiliki kecocokan lebih dari 60 persen, dari total 40 soal UN, kode soal A69, B71, C86, D45 dan E57. Menurut Febry, jawaban tersebut tidak dibuat akurat 100 persen, untuk menghindari kecurigaan, yang bisa membongkar kecurangan itu.

"Rencananya kita akan menyerahkan bukti-bukti tersebut ke Kemendibud (Kementrian kebudayaan dan Kebudayaan) besok (27/04), kita lihat reaksi pemerintah," ujarnya.

Salah satu bukti yang ia bawa adalah secari kertas selebar 5 sentimeter dan panjang sekitar 15 sentimeter, berisi kunci jawaban yang diketik rapih menggunakan komputer.

Tujuan ICW menurutnya adalah membuktikan kepada kementrian, bahwa proyek UN yang berlangsung terbukti tidak efektif, dan harus dievaluasi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved