Sabtu, 4 Oktober 2025

Derita TKI

BNP2TKI Pastikan Polri Umumkan Otopsi Pencurian Organ TKI

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat

Penulis: Y Gustaman
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto BNP2TKI Pastikan Polri Umumkan Otopsi Pencurian Organ TKI
Kompas.com
Sketsa atau gambar organ tubuh TKI yang dicuri (garis titik-titik adalah jahitan di tubuh TKI)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat, memastikan hasil otopsi ulang tim dokter forensik terhadap tiga TKI asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan diumumkan pihak kepolisian.

Pengumuman hasil ini untuk menghindari spekulasi berbagai kalangan yang sampai kini menunggu penjelasan dari kepolisian setelah seluruh proses otopsi ulang diselesaikan atas jasad ketiga TKI tersebut, dari Kamis sampai Jumat.

”Otopsinya masih berlangsung sampai Jumat. Agar tak berkembang pernyataan yang kurang tepat, sebaiknya semua kalangan menunggu keterangan resmi hasil otopsi secara lengkap dari pihak kepolisian maupun tim dokter forensik,” kata Jumhur di Jakarta, Kamis (26/4/2012).

Ditambahkan, dalam penjelasan Polri beserta tim dokter forensik itu, nantinya akan disampaikan benar tidaknya dugaan pencurian sejumlah organ tubuh atas jasad ketiga TKI, sebagaimana kini berkembang luas di khalayak Tanah Air.

”Dipastikan, seusai otopsi ketiga jasad TKI akan segera diumumkan seluruhnya, karena itu kita semua harus memberi waktu yang tepat supaya tim yang sedang menangani otopsi dapat berkonsentrasi penuh dan mendapatkan hasil yang benar,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan terus berkoordinasi dengan jajaran kepolisian di Mabes Polri dan Polda NTB soal pelaksanaan otopsi, di samping menugaskan Syahrum, Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Mataram—sebagai unit teknis BNP2TKI di wilayah NTB—untuk mengikuti langsung proses otopsi ketiga jasad TKI.

”Meski sudah mendapat laporan dari Kepala BP3TKI Mataram, saya tetap menunggu penjelasan adanya proses dan hasil otopsi dari unsur yang menanganinya agar tidak keliru,” jelasnya lagi.

Dua jasad TKI masing-masing Herman dan Abdul Kadir Jalelani telah menjalani otopsi ulang di lokasi pekuburan kampung halamannya Dusun Pancor Kopong, Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, NTB pada Kamis pagi ini dan jasad keduanya telah dimakamkan kembali.

Sementara otopsi untuk jasad TKI Mad Nur dilaksakan pada Jumat (27/4/2012) di lokasi pekuburan lain tempat kediaman almarhum Dusun Gubuk Timur, Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur.

Penanganan otopsi ulang itu, lanjut Jumhur, melibatkan dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, serta Universitas Mataram, termasuk disaksikan keluarga korban dan aparat Polda NTB.

Ketiga TKI itu meninggal secara mengenaskan akibat penembakan sadis atau barbar, yang dilakukan polisi saat melaksanakan razia di kawasan Port Dickson (area pelabuhan), Negeri Sembilan, Malaysia pada 24 Maret 2012 dini hari.

Tembakan berkali-kali itu menembus bagian depan kepala maupun di tubuh sekitar dada, akibat para TKI diindikasikan ingin melawan petugas dengan bersenjatakan parang serta menutupi mukanya.

Dengan kematian tiga TKI itu, Rumah Sakit Port Dickson, Negeri Sembilan melakukan otopsi, 26 Maret lalu. Tiga jenazah itu pun dipulangkan pada 5 April 2012 untuk kemudian dikuburkan di daerah asalnya sehari sesudahnya.

Menurutnya, BP3TKI Mataram, Selasa (24/4/2012) mendapatkan izin persetujuan tertulis berupa pernyataan keluarga tiga TKI guna otopsi ulang di Indonesia. Mereka berangkat ke Malaysia medio 2010 dan bekerja di sektor konstruksi serta perkebunan sawit di negara bagian Negeri Sembilan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved