Penyergapan Teroris di Bali
Teroris di Bali Menginap di Hotel Sejak 17 Maret 2012
Densus 88 Anti-Teror memang sudah sejak lama mengendus keberadaan DPO perampokan CIMB Niaga
Laporan wartawan tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Densus 88 Anti-Teror memang sudah sejak lama mengendus keberadaan DPO perampokan CIMB Niaga, saat akan melakukan perapokan di Bali Mloney Changer dan toko emas, para pelaku sebelumnya memesan kamar hotel di Bali pada 17 Maret 2012.
"Mereka sebelumnya sudah melakukan perencanaan dan masuk Bali pada 17 Maret 2012. itu yang terdaftar di hotel," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/3/2012).
Namun, pengintaian polisi sudah sejak satu bulan sebelumnya. Kemudian saat mereka menggambarkan targetnya, Densus 88 Anti-Teror bersama Polda Bali langsung melakukan penyergapan.
"Kami sih sudah mengikutinya jauh-jauh hari, sudah satu bulan kita pantau mereka, saat sudah melakukan penggambaran, kami langsung lakukan langkah penegakan hukum," ungkapnya.
Sebelumnya Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Pol Boy Rafli Amar menjelaskan sudah ditembak lima orang terduga teroris. Kelimanya tewas dalam baku tembak bersama Densus 88 Anti Teror.
Di lokasi penyergapan pertama di Jalan Gunung Sapotan, Denpasar, Bali. Dua orang dilumpuhkan yaitu Hn (32) asal Bandung yang merupaka DPO dalam kasus perampokan CIMB Medan. Kemudian Ag (30) tinggal di Jimbaran.
Lokasi penyergapan ke dua di jalan Danau Poso, Sanur, Denpasar, Bali. Masing-masing terduga teroris berinisial UH alias Kapten, Dd (27) asal Bandung, dan M als Abu Hanif (30) asal Makasar.
"Pada malam ini sekitar pukul 20.30 WIB telah dilumpuhkan lima pelaku kejahatan yang akan melakukan aksi teror dan perampokan money changer juga toko emas dibeberapa tempat di Bali," kata Boy